TENGGARONG – Sejak dibuka pada 1 Januari 2024 lalu, destinasi wisata Planetarium Jagad Raya Tenggarong digandrungi warga Kutai Kartanegara (Kukar). Bahkan termasuk wisatawan asal kabupaten dan kota tetangga, seperti Samarinda dan Balikpapan.
Saking banyaknya peminat, wadah wisata yang sempat vakum sejak 2019 lalu ini, pengunjung harus terlebih dahulu melakukan reservasi.
Seperti halnya, Marsalina, salah satu warga Tenggarong yang menyempatkan diri mengunjungi Planetarium Jagad Raya Tenggarong. Dia mengatakan, terakhir kali datang ke lokasi tersebut saat masih duduk di kelas 2 SMP. Tur bersama sekolah saat itu. Atau tepatnya sekitar 18 tahun yang lalu.
“Waktu SMP terakhir ke sini, karena buka lagi akhirnya sempatkan kesini bersama keluarga,” ujar Marsalina, Minggu (7/1/2024).
Bukan hanya Marsalina saja yang “heboh” untuk kembali ke Planetarium Jagad Raya. Namun pengunjung pun terlihat memenuhi loket. Meski ada yang harus kecewa, lantaran tak kebagian kuota untuk masuk dalam pertunjukan yang disediakan Planetarium Jagad Raya Tenggarong.
Seperti yang disampaikan Operator Planetarium Jagad Raya Tenggarong, Wedy Handoko. Sejak dibuka pada 1 Januari 2024, Planetarium Jagad Raya Tenggarong menyiapkan hingga 8 kali pertunjukan. Terutama di hari libur dan akhir pekan. Dengan satu kali pertunjukan disiapkan kuota 30 orang dengan durasi 45-60 menit.
Sehingga dalam sepekan terakhir, diperkirakan ada sekitar 500-1.000 pengunjung yang sudah datang ke Planetarium Jagad Raya Tenggarong.
“Animo pengunjung awal buka sangat bagus, saat tanggal 1 Januari saja ada 8 kali pertunjukan, dan hari ini ada 7 kali pertunjukan,” ungkap Wedy.
Diketahui, memang Planetarium Jagad Raya Tenggarong sempat vakum sejak 2019 lalu. Lantaran proyektor yang digunakan rusak dan tidak tersedia lagi spareparts-nya. Sehingga Dinas Pariwisata (Dispar) Kukar kembali melakukan pengadaan proyektor jenis Digistar 7 buatan Amerika.
“Harapan pribadi dengan adanya ini meningkatkan pengetahuan astronomi masyarakat Kukar, juga meningkatkan kunjungan wisatawan ke Kukar,” tutup Wedy.
Penulis : Muhammad Rafi’i
Editor : Nicha R