UJOH BILANG– Sekretaris Kabupaten Mahulu Stephanus Madang mengakui, di usianya yang ke-9, Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) masih mempunyai banyak pekerjaan rumah (PR) yang harus diselesaikan. Di antaranya penyelenggaraan pemerintah hingga pembangunan di kabupaten paling muda di Kalimantan Timur (Kaltim) ini.
Mulai dengan percepatan infrastruktur dalam konteks membuka isolasi daerah pemekaran Kutai Barat (Kubar) ini. Dengan meningkatkan dan memenuhi sarana dan prasarana (sapras) dan peningkatan fasilitas untuk masyarakat umum.
Juga melakukan pembangunan dalam konteks reformasi birokrasi untuk jadi lebih baik. Sebagai upaya Mahulu menjadi kabupaten yang bisa bersaing dan mandiri di Kaltim. Meskipun berada di perbatasan.
“Kita mendapatkan beberapa penghargaan di tahun 2022 ini, semoga tahun depan banyak lagi prestasi yang kita raih,” ujar Stephanus Madang.
Selain itu, program ketahanan pangan yang kini dikembangkan oleh Pemkab Mahulu, masih menjadi salah satu dari 10 program prioritas yang terus dikerjakan. Mulai dari memberikan bantuan biaya tanam, yang dilakukan secara mandiri ataupun pembukaan lahan seluas 10 hektare (ha) oleh pemkab.
Ini bertujuan, agar cita-cita Mahulu untuk mandiri dalam ketahanan pangan bisa terwujud. Terutama pemenuhan kebutuhan pangan khususnya beras, bisa terpenuhi. Setidaknya untuk pemenuhan kebutuhan Mahulu sendiri.
Kendala diakuinya masih banyak terjadi, tentu bakal terus melakukan perbaikan dan evaluasi. Mulai dari administrasinya, teknis pelaksanaannya hingga regulasi dalam penerapan saat di lapangan. Sehingga ketika kendala yang kerap terjadi, bisa diminimalkan dengan baik. Agar bisa dicanangkan, atau bahkan bisa jadi percontohan bagi daerah lain.
“Tahun depan akan lakukan evaluasi, dilihat mana yang perlu didorong lagi, yang jelas kemandirian ketahanan pangan menjadi prioritas bupati,” tutupnya. (adv)
