spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Kelewatan! Vaksin Gratis Dijual Rp 315 Ribu, Jadi Kasus Hukum, Pelaku Diburu Polisi Balikpapan 

Kepala Dinas Kesehatan Balikpapan, Andi Sri Juliarty, gusar bukan main. Gara-garanya, vaksin Covid-19 yang seharusnya gratis malah dijual oknum tak bertanggung jawab. Pemkot Balikpapan pun membawa perkara tersebut ke ranah hukum.

Kepada kaltimkece.id jaringan mediakaltim.com, Dio, panggilan Andi Sri Juliarty, mengaku sudah mengantongi sejumlah bukti dari dugaan jual-beli vaksin Covid-19 di Kota Minyak. Satu di antaranya, video yang merekam penjual sedang menawarkan vaksin kepada calon pembeli.

Selain itu, ada dokumen penawaran jual vaksin dan formulir pendaftaran yang diisi pembeli vaksin. Dio belum membeberkan identitas penjual dan pembeli vaksin. Dia hanya memastikan, semua bukti tersebut sudah diserahkan kepada Kepolisian Resor Kota Balikpapan. Ia menyerahkan semua masalah ini kepada kepolisian.

“Biarlah masalah ini diproses hukum oleh pihak berwajib,” kata Dio yang juga Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Balikpapan, Jumat (17 /9/2021).

Sebenarnya, sambung dia, penarikan retribusi dari vaksinasi Covid-19 sudah pernah dilakukan sejumlah pihak di Balikpapan. Tapi, Pemkot Balikpapan tidak menyoal kasus tersebut. Biaya sebesar Rp 50 ribu dan alasan pemungutannya dinilai masih wajar. “Kalau Rp 50 ribu itu, untuk beli kertas dan konsumsi. Jadi, kami tidak masalah,” terang Dio.

Kasus jual-beli vaksin ini berbeda. Harga vaksin, sebut Dio, adalah Rp 315 ribu. Jumlah tersebut tak bisa ditoleransi Dinas Kesehatan Balikpapan. “Masyarakat pasti terbebani dengan biaya vaksin segitu,” imbuhnya. Jika masih ada yang menjual vaksin, dia menyerukan, warga jangan ragu melapor kepada pihak berwajib. Vaksinasi Covid-19 dipastikan gratis.

Kepala Polresta Balikpapan, Komisaris Besar Polisi Vincentius Thirdy Hadmiarso, membenarkan, sudah menerima aduan jual-beli vaksin Covid-19 dari Dinas Kesehatan Balikpapan. Kapolres belum bisa membeberkan kasus tersebut ke publik karena masih dalam penyelidikan. “Laporannya sudah kami terima. Tapi masih kami klarifikasi dulu. Jadi, tunggu saja prosesnya,” kata Kombespol Vincentius Thirdy.

RATUSAN RIBU WARGA BELUM DIVAKSIN
Mengomersialkan vaksin di tengah situasi genting pandemi sungguh memprihatinkan. Di Balikpapan, ada ratusan ribu masyarakat belum pernah menerima sekalipun vaksin Covid-19. Berdasarkan catatan Satgas Penanganan Covid-19 Balikpapan, target penerima vaksin adalah 526.955 orang. Tapi, per Kamis, 16 September 2021, baru 234.886 orang atau 44,57 persen yang telah menerima vaksin dosis pertama. Itu artinya, ada 292.000 warga Balikpapan yang belum divaksin.

Jumlah penerima vaksin dosis kedua lebih sedikit lagi. Dari 234.886 orang yang sudah disuntik vaksin dosis pertama, hanya 118.448 orang yang sudah divaksin dosis kedua. Penerima vaksin ini dibagi dalam empat golongan. Yakni, golongan tenaga kesehatan (nakes), petugas publik, lansia, masyarakat umum atau rentan, dan remaja.

Khusus nakes, vaksin diberikan tiga kali atau biasa disebut vaksin booster. Ada 5.759 tenaga kesehatan yang menjadi target penerima vaksin. Jumlah nakes yang sudah menerima dosis pertama dan kedua, sudah melebihi target. Sedangkan yang sudah menerima dosis ketiga, jumlahnya 4.304 nakes. (kk)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img