SAMARINDA – Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Kalimantan Timur Salehuddin, menilai salah satu alasan pelayanan kesehatan tidak maksimal, karena keterbatasan jumlah tenaga kesehatan (nakes), dan dokter spesialis yang ada di Kaltim.
Ia menyatakan, bahwa Komisi IV telah melakukan rapat dengan Dinas Kesehatan sudah membahas revitalisasi struktur organisasi kesehatan di Bumi Etam, seperti beberapa output rekomendasi hingga pemanfaatan kesehatan yang baik, serta proses pembangunan bidang kesehatan di Bumi Etam untuk tahun 2024-2026. Adapun salah satu pembahasan yang disorotinya, yakni berkaitan dengan isu sumber daya manusia (SDM) bidang kesehatan.
“Untuk SDM yakni tenaga kesehatan (nakes), rupanya beberapa unit pelayanan kesehatan di Kaltim masih kekurangan SDM baik itu di rumah sakit maupun layanan puskesmas,” jelasnya beberapa waktu lalu di DPRD Kaltim.
Politisi Golkar tersebut menerangkan, bahwa isu SDM bidang kesehatan tersebut tidak boleh dipandang sebelah mata. Harus ada solusi konkret untuk pemenuhan kebutuhan kesehatan masyarakat Kaltim.
“Banyak masyarakat yang tidak bisa terlayani dengan baik hanya karena keterbatasan nakes dan dokter-dokter spesialis. Contohnya itu seperti di Kukar, Paser, Kutim dan beberapa kabupaten lainnya,” ungkapnya.
“Daya sentuh terhadap pelayanan kesehatan di kabupaten/kota masih terbatas. Kalau bisa ada pelayanan kesehatan dan rumah sakit daerah di kabupaten/kota. Harapannya, ada sinkronisasi, monitoring dan evaluasi secara berkala antara dinas kesehatan kabupaten/kota dengan provinsi, antara dinas kesehatan provinsi dan masing-masing rumah sakit daerah,” pintanya melanjutkan.
Tak luput ia juga menyinggung pengentasan persoalan isu-isu di bidang kesehatan lainnya, seperti masih tingginya angka stunting di beberapa kabupaten/kota di Kaltim. Dan juga kasus kematian ibu dan anak di Kaltim yang masih masih tinggi dibandingkan angka Nasional.(eky)
