spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Jamsostek Beri Perlindungan 350 Wanita Rawan Sosial Ekonomi

BONTANG – Sebanyak 350 wanita rawan sosial ekonomi (WRSE) didaftarkan ke dalam program jaminan sosial ketenagakerjaan (Jamsostek) melalui Corporate Social Responsibility (CSR) BPJS Ketenagakerjaan Cabang Bontang.

Program ini untuk memberikan perlindungan jaminan sosial bagi tenaga kerja informal di Kota Bontang, khususnya mereka yang termasuk dalam kategori WRSE.

Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Bontang Ramdani mengatakan, selain menyasar pekerja formal, pihaknya fokus pada pekerja informal di tahun 2022.

“Ini upaya BPJS Ketenagakerjaan untuk merangkul semua elemen. Tidak hanya pekerja formal saja, namun kita fokus ke pekerja informal juga. Karena angka pekerja formal sudah cukup tinggi, sedangkan pekerja informal banyak yang belum tersentuh,” ungkapnya.

Untuk pendanaannya beber Ramdani, para karyawan mengumpulkan iuran secara sukarela untuk membantu masyarakat yang belum terdaftar dalam program BPJS Ketenagakerjaan.

“Desember kemarin ada CSR dari karyawan BPJS Ketenagakerjaan. Bisa dikatakan ini iuran murni dari karyawan, dananya hanya cukup mendaftarkan 350 peserta. Jadi ini bentuk kepedulian kita terhadap WRSE di Kota Bontang,” ucapnya.

“WRSE ini tulang punggung keluarga dan resikonya besar, namun mereka tidak perlu pusing lagi jika sudah mengikuti program dari BPJS Ketenagakerjaan. Semoga 100 persen WRSE di Kota Bontang bisa tercover,” sambungnya.

Sementara itu, Asisten I Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang Dasuki mengapresiasi kegiatan ini. Menurutnya ibu-ibu yang termasuk dalam kategori WRSE memang harus mengikuti program Jamsostek.

“Saya berharap para kepala keluarga, nantinya bisa terus melanjutkan kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan ini, karena sangat bermanfaat dalam upaya melindungi diri dan keluarga,” ujarnya. “Sehingga pasca mengikuti sosialisasi ini ibu-ibu, mengetahui hak dan kewajiban sebagai peserta nantinya,” sambungnya.

Sementara, Ketua Yayasan Pandu Qolby Suratmi membeberkan bahwa jumlah janda di Kota Bontang sekitar 2.185 orang. Namun, yang diprioritaskan hanya sekitar 350 orang.

“Kemarin BPJS Ketenagakerjaan minta carikan peserta karena ada program dari CSR, akhirnya kita tawarkan untuk memberikannya ke janda saja. Jadi iuran mereka selama sebulan sudah dibayarkan, sisanya itu dilanjutkan sama mereka. Ibaratkan, kita ini hanya memberi stimulan saja,” tandasnya. (rls)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img