spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Jalan Rusak Bikin Harga Sembako Meroket, Dinas PU Akan Segera Tangani

TENGGARONG – Jalan rusak di Dusun Pandamaran, Desa Tuana Tuha, Kecamatan Kenohan, Kutai Kartanegara (Kukar) sudah diperbaiki untuk sementara, dengan melibatkan masyarakat, perusahaan dan asosiasi sopir. Aparat Desa Tuana Tuha mempertanyakan kepada Pemkab Kukar kejelasan perbaikan secara permanen ruas jalan penghubung tiga kecamatan tersebut.

Kepala Desa Tuana Tuha, Tommy menjelaskan, jika dua titik kerusakan yang diperbaiki secara keroyokan tersebut diperkirakan hanya bertahan dalam hitungan hari atau paling lama sepekan. Karena itu, harus ada perbaikan secara permanen oleh Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kukar.

Akses jalan itu kata Tommy, berdampak luas pada perekonomian warga. Seperti harga sembako menjadi melambung tinggi akibat jalan itu akses satu-satunya penghubung tiga kecamatan. Gas elpiji 3 kilogram katanya, bisa mencapai Rp 50 ribu per tabung, sementara harga normal Rp 28 ribu-Rp 30 ribu per tabung. Bila ke Kecamatan Kembang Janggut dan Tabang semakin naik lagi, hingga Rp 75 ribu – Rp 100 ribu per tabung.

Belum lagi kelapa sawit hasil panen warga, tidak ada yang membeli. Padahal menjadi mata pencaharian utama di daerah tersebut. “Nah kalau mahal tak masalah, ini juga langka,” keluh Tommy pada Media Kaltim, Selasa (8/2/2022).

Ia menginginkan Dinas PU Kukar segera bertindak agar perbaikan bisa segera dilaksanakan. Tidak menunggu viral di jagat maya, baru jadi perhatian pemerintah.

Sebelumnya diberitakan, dituding melakukan pungutan liar (pungli) terhadap pengguna jalan di Dusun Pandamaran, Desa Tuana Tuha, Kecamatan Kenohan, masyarakat sekitar sepakat membongkar jembatan yang menjadi jalan alternatif. Bongkaran jembatan itu kemudian diperbaiki dengan menimbun kayu log, batu, dan tanah.

Tommy menyayangkan tudingan pungutan liar yang beredar di media sosial (medsos). Mengingat jembatan itu dibangun atas swadaya masyarakat sekitar. Mulai dari bahan material hingga tenaga. Ia mengatakan, uang Rp 20 ribu yang dibayarkan pengguna jalan untuk melintasi jembatan nantinya dipergunakan untuk perawatan jembatan itu.

“Kalau tidak ada sumbangan dari orang lewat, jembatan tidak terawat. Saya kecewa dengan anggapan pungli, kami masyarakat beberapa pekan menggunakan jembatan (dengan tarif, Red.) tidak keberatan,” beber Tommy.

Tarif pun hanya dikenakan kepada mobil roda 4 ke atas. Terutama untuk mobil-mobil truk bertonase besar. Dia mengatakan, untuk roda 2 kadang ada yang memberi, kadang tidak memberi.

Dikonfirmasi terpisah, Kabid Bina Marga Dinas PU Kukar, Restu Irawan menjelaskan, akses jalan di Dusun Pandamaran yang belakangan viral, akan segera dilakukan penanganan sementara dalam pekan ini. Sedangkan untuk penanganan secara permanen akan melalui proses lelang yang memerlukan waktu.

Saat ini Dinas PU Kukar sudah menurunkan tim ke lapangan untuk melakukan penghitungan biaya yang diperlukan. Nanti katanya, dipasang box culvert sebagai gorong-gorong di bawahnya. Selanjutnya akan dilakukan pengerasan pada jalan tersebut. “Kami juga bahas berkaitan jalan alternatif untuk kebutuhan logistik,” ungkap Restu.

Untuk anggaran, jelas Restu, menggunakan regulasi fakta pembayaran untuk rekonstruksi yang diatur dalam Peraturan Mendagri (Permendagri) tahun 2021. Isinya mengatur antisipasi kejadian bencana. Dinas PU Kukar hanya mengisi anggaran pembiayaan ketika ada longsor atau kejadian bencana lainnya.

Untuk diketahui, ada sekitar 15 kilometer jalan akses di Dusun Pandamaran yang perlu perbaikan. Di antara terdapat spot-spot jalan rusak yang perlu dilakukan penanganan secepatnya. Dengan perkiraan panjang jalan mencapai 50 meter tiap titiknya. (afi/adv)

16.4k Pengikut
Mengikuti