SAMARINDA – Di tengah harapan besar terhadap Ibu Kota Nusantara (IKN) sebagai simbol masa depan Indonesia, Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), H Rudy Mas’ud atau yang akrab disapa Harum membuka babak baru dalam upaya memperkuat konektivitas di Kaltim. Ia menyampaikan langsung aspirasinya kepada Kepala Otorita IKN, Basuki Hadimoeljono, dalam pertemuan hangat di Kantor Gubernur Kaltim pada Rabu (9/4/2025).
Pertemuan tersebut juga dihadiri oleh Wakil Gubernur Seno Aji dan Sekda Kaltim Sri Wahyuni, memperlihatkan soliditas pemerintah provinsi dalam mendukung langkah percepatan pembangunan dan keterhubungan antarwilayah menuju IKN.
Di ruang yang dipenuhi semangat kolaborasi, Gubernur Harum mengusulkan pembangunan jalan strategis dari Bongan, Kutai Barat, menuju Sotek, Kabupaten Penajam Paser Utara sebuah jalur sejauh hampir 100 kilometer yang diyakini bisa memangkas waktu tempuh ke IKN hanya dalam dua jam.
“Pak Bas, Bongan ke Sotek itu maksimal 100 km. Kira-kira dua jam sudah bisa tembus ke IKN dari Bongan, Kubar,” ujar Harum.
Tak hanya menjadi solusi mobilitas, jalan ini diyakini mampu membuka pintu koneksi yang lebih luas bagi wilayah-wilayah lain di Kalimantan.
“Kalau jalur ini dibuka, masyarakat dari Kutai Barat, Mahakam Ulu, bahkan dari Kalteng dan Kaltara bisa lebih mudah ke IKN,” tambahnya.
Usulan ini disambut positif oleh Basuki Hadimoeljono, yang hadir bersama Plt Deputi Sarana dan Prasarana OIKN Danis Hidayat Sumadilaga. Menurutnya, gagasan konektivitas regional ini sangat sejalan dengan visi pembangunan IKN sebagai kota inklusif dan terintegrasi.
“Beliau (Gubernur Kaltim) menyampaikan keinginan untuk meningkatkan konektivitas region Kalimantan menuju IKN. Nanti akan ditindaklanjuti,” ungkap Basuki.
Pekerjaan jalan ini rencananya akan dibiayai secara sinergis oleh pemerintah pusat dan provinsi. Jika terealisasi, jalur Bongan-Sotek akan menjadi urat nadi baru bagi Kalimantan, memperpendek jarak, membuka peluang ekonomi, dan tentu saja, menghadirkan keadilan infrastruktur.
“Saya ingin sekali melihat saudara-saudara kita di Kubar dan Mahulu bahagia, karena selama ini mereka harus bertahan dengan kondisi jalan yang belum layak,” harapnya.
Penulis: Hanafi
Editor: Nicha R