BONTANG – Pencurian besi tua mulai sering terjadi di eks Pabrik PT Kaltim Said Barito (KSB) sejak November tahun 2022. Kondisi itu bertahan hingga saat ini. Belum ada pihak terkait yang mampu menyelesaikan. Hal itu diungkapkan Irham Mongilong, Karyawan Bagian Administrasi PT Kaltim Sahid Barito (KSB).
Irham mengatakan, sering sekali mendapat laporan pencurian besi tua di bekas pabrik abu soda itu. “Pabrik itu berhenti total sejak tahun tahun 1998. Sebenarnya 5 tahun setelah itu tetap dilakukan pemeliharaan, tapi setelah itu terbengkalai,” beber Irham menceritakan kondisi pabrik KSB di akhir hayatnya.
Penjagaan juga tidak bisa terus dilakukan, lantaran honor pengamanan yang terbatas. Ditambah lagi rumput-rumput liar yang semakin meninggi, serta penerangan yang tidak diperbaiki, membuat penjagaan hanya dilakukan sesekali.
“Lokasinya antara Guntung dan Loktuan situ. Sebenarnya jalur dari Pos 7 kan sudah ditutup, tapi kadang masyarakat atau pekerja tetap keluar masuk, manjat, bahkan ada tangganya,” lanjut pria yang diamanahi mengkoordinir aset-aset PT KSB di Bontang ini.
Menurutnya, pencurian besi tua tersebut sudah tidak lagi dilakukan perorangan, namun sudah berkelompok dalam jumlah yang banyak.
“Bukan hanya dua atau tiga orang, tapi ramai dan berkelompok. Kadang mereka gantian dengan kelompok lain untuk mencuri. Bukan hanya besi dari alat-alat pabrik, atap aluminium juga diambil,” ungkap Irham.
Dirinya sudah melapor ke pihak-pihak terkait. Seperti pabrik yang masih aktif di sekitar wilayah PT KBS. Misal PT KIE dan Pupuk Kaltim bahkan kepolisian agar dilakukan tindakan, namun belum ada tindak lanjut.
“Saya pernah menceritakan kejadian ini di sosial media. Ada beberapa orang yang komen kalau saya tidak perlu ikut campur. Justru saya diteror,” jelasnya.
Irham berharap pihak berwajib di sekitar Loktuan seperti polisi sektor atau Bhabinkamtibmas Loktuan, bisa mengedukasi warga. Area pabrik PT KBS itu wilayah industri yang tidak boleh dimasuki oleh orang luar. Walaupun sudah tidak terpakai tidak pantas untuk mengambilnya.
“Harusnya dari pabrik-pabrik di sekitarnya juga ambil tindakan. Karena wilayah tersebut juga dekat dengan gudang Pupuk Kaltim. Takutnya mereka berani sampai sana,” pungkas Irham. (sya)