SAMARINDA – Ikatan Pengembang Kepribadian Indonesia (Ipprisia) Kaltim bekerja sama dengan Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (Iwapi) Kaltim, dan Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Indonesia (PPJI) Kaltim, serius membantu memberdayakan usaha mikro kecil menengah (UMKM) Kaltim.
Sebagai bukti keseriusan tersebut, ketiga organisasi tersebut melakukan penandatanganan nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) di Ballroom Hotel Selyca, Plaza Mulia Samarinda, Rabu (21/9/22) tadi. Penandatanganan nota kesepahaman itu dilakukan Ketua Ipprisia Kaltim, Marliana Wahyuningrum SE MM, Ketua Iwapi Kaltim Hj Ernawaty Gafar SE, dan Ketua PPJI Kaltim Fitriyana S. ST SH MKn.
Selain penandatanganan dokumen kerja sama tersebut, juga dirangkai dengan kegiatan talkshow bertema Wujudkan UMKM Kaltim yang Berdaya Saing melalui Personal Branding dan Etika Bisnis.
Narasumber yang dihadirkan adalah koordinator Bidang Ekonomi DPD Ipprisia Kaltim Syarkawi Badriansyah AMd yang juga Konsultan Disperindagkop Kaltim. Selain itu, Bidang Litbang DPD Ipprisia Kaltim Dian Dwi Nur Rahmah MPsi Psikolog yang juga dosen Prodi Psikologi Unmul Samarinda. Acara dipandu moderator Hairunnisa Husain S.Sos MM yang juga Koordinator Humas DPD Ipprisia Kaltim.
Dijumpai usai kegiatan, Ketua Ipprisia Kaltim, Marliana Wahyuningrum SE MM menyebutkan, pendampingan dan pembinaan UMKM ini sengaja dilakukan untuk mendukung ekonomi kreatif di Kaltim. Terlebih, daerah ini sudah ditetapkan sebagai ibu kota negara baru.
“Poin pembinaan yang dilakukan adalah peningkatan personal branding. Baik dari sisi individu pengusahanya serta produknya,” sebutnya.
Tak kurang dari 150 orang pelaku UMKM yang hadir dalam kegiatan ini. Nantinya, semua peserta akan dikelompokkan sesuai dengan kemampuan. “Pembinaan tentu berbeda antara UMKM pemula dengan yang sudah punya pasar tersendiri,” sambungnya.
Kegiatan pembinaan dan pendampingan ini akan dilakukan secara reguler. Setidaknya, dalam setiap bulan akan dilakukan pertemuan. Dari mulai membahas pemasaran, produk serta personal branding. “Pelaku UMKM juga akan diajarkan bagaimana etika dan etiket menghadapi konsumen yang baik.
Sebagian besar pelaku UMKM yang hadir adalah binaan Iwapi Kaltim dan PPJI Kaltim. Berikutnya Ipprisia Kaltim juga akan ambil bagian dalam pendampingan UMKM yang belum difasilitasi secara maksimal. “Semoga apa yang kami lakukan ini, bisa memberikan kontribusi bagi pengembangan UMKM di Kaltim,” pungkasnya. (mk)