spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ini Kabar Terbaru Proyek Kereta Layang di Samarinda, Hubungkan Kota ke Bandara

SAMARINDA – Wali Kota Samarinda Andi Harun sebut rencana pembangunan skytrain atau kereta layang yang telah dicanangkan Pemerintah Kota (Pemkot), saat ini telah memasuki fase feasibility study atau studi kelayakan.

Ia mengatakan bahwa sebenarnya pembangunan skytrain telah disiapkan sejak setahun lalu tepatnya di tahun 2022. Namun, studi kelayakan baru dilakukan di tahun 2023.

Meski begitu, Andi Harun juga mengungkapkan bahwa di saat yang sama, Pemkot Samarinda juga tengah melakukan sinkronisasi terhadap perencanaan transportasi massal di Ibu Kota Negara (IKN).

“Ada perencanaan IKN dan salah satu isi dari perencanaan di bidang transportasi dibutuhkan juga transportasi massal berbasis rel,” ucap Andi Harun, Rabu (25/1/2023).

“Sehingga ini juga harus kita sinkronisasi. Karena di situ dari dan menuju IKN pada daerah-daerah kota penyangga,” sambungnya.

Wali Kota Samarinda Andi Harun

Selain itu, Pemkot Samarinda juga harus melakukan sinkronisasi terhadap rencana pengembangan Bandara APT Pranoto dari Kementerian Perhubungan.

Lantaran perencanaannya juga memuat rencana transportasi massal berbasis rel dari dan menuju Bandara APT Pranoto.

“Kita telah menerima rencana pengembangan Bandara APT Pranoto dari Kementerian Perhubungan. Di dalam perencanaan itu juga ada rencana skytrain monorel atau transportasi massal berbasis rel dari dan menuju APT Pranoto,” ungkapnya.

Sehingga, Pemkot Samarinda pada 2023 juga akan melakukan sinkronisasi rencana pembangunan skytrain dengan perencanaan IKN dan Bandara APT Pranoto.

Diketahui bahwa skytrain sendiri nantinya dibangun guna mengurangi tingkat kepadatan lalu lintas, tepatnya dari arah Kota menuju Bandara APT Pranoto.

Proyek pembangunan skytrain juga termasuk proyek raksasa, dan berkaitan dengan Bandara APT Pranoto, serta IKN Nusantara. Sehingga, dikatakan Andi Harun proyek skytrain ini tidak bisa dilakukan tanpa koordinasi dengan Pemerintah Pusat.

“Karena termasuk proyek raksasa, dan berkaitan dengan Bandara APT Pranoto, serta IKN Nusantara, proyek skytrain ini tidak bisa dilakukan tanpa koordinasi dengan Pemerintah Pusat,” pungkasnya. (adv/vic)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img