spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ingin Jadi Hajah Tiap Melintas Kantor Agama, Kisah Penjual Sayur Menabung 27 Tahun Demi Berhaji

ADA berbagai cara mengantarkan niat seseorang untuk pergi ke Baitullah, menjalankan ibadah haji. Rukun Islam yang kelima, penyempurna ibadah seorang muslim. Ada yang memang diberi kelebihan rezeki oleh Allah, ada juga yang tekun menabung mengumpulkan sedikit demi sedikit rezeki untuk mendaftar kemudian mencicil ongkos haji.

Dan Asiyah termasuk golongan kedua. Penjual sayur keliling berumur 53 tahun ini berhasil mewujudkan keinginannya setelah mencicil ongkos haji sejak tahun 2010. Namun keinginannya berhaji muncul pertama kali jauh sebelum itu. Tepatnya tahun 1995, tiap kali dia melewati kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kukar.

Hasilnya, kini Asiyah masuk daftar calon jemaah haji asal Kutai Kartanegara yang akan diberangkatkan ke Tanah Suci pada 29 Juni 2022. Dia tergabung dalam pemberangkatan kloter 7 bersama 73 jemaah lain.

Kepada mediakaltim.com, wanita kelahiran Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur (Jatim) ini, menceritakan kisahnya hingga bisa berangkat haji. Asiyah tergerak menabung untuk berhaji sejak 27 tahun silam, kala dia mengayuh sepeda ontel kesayangannya di sekitar Jalan Muso Bin Salim, Tenggarong. Tiap kali melihat kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kukar, semakin tinggi pulan semangat Asiyah untuk berangkat ke tanah suci.

Ibu Asiyah, salah satu jemaah haji asal Tenggarong yang akan berangkat ibadah haji tahun 2022. (Istimewa)

Saking keras tekadnya, dia rela mengeluarkan seluruh tabungan sebesar Rp 26 juta. Nyaris tidak tertinggal sepeserpun. Hanya disisakan sedikit untuk kebutuhan hidup dan sekadar pegangan dana darurat.

“Saya kepengen. Lihat orang naik haji itu nangis, pengen naik haji juga,” cerita Asiyah.
Dengan cara menyisihkan uang Rp 5 ribu kadang juga Rp 10 ribu, hasil berkeliling jualan sayur seharian. Ada kalanya uang didapat dari hasil bercocok tanam, dengan menumpang lahan milik tetangganya.

Uang “receh” itu lantas dimasukkannya ke celengan kecil, hingga terkumpul uang setoran awal biaya haji. Setelah dilunasi semua, Asiyah ternyata harus banyak bersabar lagi. Keberangkatannya yang seharusnya tahun 2020, molor 2 tahun akibat pandemi Covid-19 yang melanda dunia. Asiyah bahkan sempat terpapar Corona hingga sempat dirawat selama 40 hari di rumah sakit pada 2020 lalu.

Akhirnya kabar bahagia itu datang Januari 2022, saat Asiyah diberitahu dia masuk daftar calhaj Kukar untuk musim haji 2022. Dari situ, mulailah dia menjalani rangkaian pelaksanaan persiapan pemberangkatan ibadah haji. Seperti manasik haji, melengkapi dokumen, vaksin hingga pengecekan kesehatan.

“Alhamdulillah, nanti saya berangkat sendiri tanpa didampingi dari keluarga,” tutup Asiyah.
Kuota jemaah haji Kukar untuk tahun 2022 sebanyak 241 orang. Berkurang sekitar 50 persen dari kuota biasanya sebelum pandemi Covid-19. Tentu dengan pembatasan ini, menambah jangka waktu antrean calhaj menjadi rerata 30 tahun. Namun tetap disyukuri, akhirnya pelaksanaan ibadah haji kembali dibuka. (afi)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img