BONTANG – Kepala Dinas Pertahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3), Edy Foreswanto membantah matinya ikan-ikan di perairan sekitar PT Energi Unggul Persada (EUP) diakibatkan pencemaran lingkungan, imbas kebakaran di pabrik minyak goreng beberapa waktu lalu.
Diketahui, beberapa waktu lalu Anggota DPRD Bakhtiar Wakkang menyampaikan keluhan warga Bontang Lestari kepada Wali Kota Bontang, Basri Rase di sela-sela rapat paripurna. BW sapaan akrabnya menyampaikan, banyak ikan-ikan bawis mati diduga akibat pencemaran lingkungan pasca kebakaran di PT EUP.
BW menampilkan potongan video yang menggambarkan matinya ikan-ikan bawis. Dirinya meminta Pemkot Bontang segera mengatasi permasalahan tersebut.
Menanggapi hal itu, Edy menjelaskan, usai menerima informasi terkait dugaan pencemaran lingkungan akibat tumpahan minyak, DKP3 dan pihak-pihak terkait langsung pengecekan ke lokasi. Namun pihaknya tidak menemukan sampel ikan mati di sekitar area tersebut.
“Kami sudah cek juga sampai perairan Tanjung Laut. Rumput laut juga aman. Tidak ada pula keramba-keramba ikan di sekitar area tersebut,” bebernya kepada Radarbontang.com.
Karenanya ia menegaskan, tidak bisa langsung menyimpulkan ikan-ikan mati lantaran tumpahan minyak. Banyak sebab katanya. Bisa jadi karena pengeboman ikan yang kerap dilakukan orang-orang tak bertanggung jawab.
“Kalau ada sampel baru kami bisa buktikkan penyebab ikan-ikan itu mati. Harus berdasarkan hasil lab,” tegasnya.
Ia memperkirakan saat ini kondisi perairan di sekitar PT EUP dan Pelabuhan Indominco sudah bersih. Lantaran tim reaksi cepat PT Indominco dan PT EUP langsung bergerak mengendalikan tumpahan minyak itu. Mengisolasi tumpahan minyak agar tidak ke laut lepas.
“Tumpahan minyaknya kasat mata, jadi bisa cepat diatasi. Diisolasi hingga disedot agar tidak sampai ke laut lepas. Saya kira sudah bersih airnya sekarang,” duganya. (al)