spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Film Pendek Pembebasan Narapidana Karya Sipir Lapas Tenggarong Diganjar 3 Penghargaan

Banyaknya narapidana mendapatkan asimilasi bebas bersyarat karena pandemi Covid-19 membuat naluri seniman Zairin Zain, 50 tahun, bekerja. Beberapa bulan lalu, Kepala Sub Seksi Kegiatan Kerja, Lembaga Permasyarakatan Umum Kelas llA Tenggarong, Kutai Kartanegara, itu menghadap bosnya.

Kepada atasan, lelaki itu memaparkan idenya membuat film pendek tentang narapidana mendapat keringan masa hukuman karena Covid-19. Gagasan tersebut disambut positif.

Setelah pertemuan itu, Zain mengumpulkan orang-orang yang bisa merealisasikan cita-cita besarnya itu. Dalam proses ini, ia tidak mengalami kesulitan karena di luar tugasnya sebagai sipir, Zain juga seorang seniman teater dan sutradara film pendek sejak 1995.

Karya-karyanya pernah diberi penghargaan di tingkat daerah dan nasional. Berkarier di dunia seni membuat Zain banyak mengenal seniman teater dan pembuat film lokal di Kukar.

Pada Oktober 2021, Zain mengajak para koleganya itu membuat film di Lapas Tenggarong. Mereka mulai menggarap film pada awal bulan berikutnya. Pembuatan film ini juga tidak terlampau susah karena sebagian besar pemerannya adalah orang-orang yang berpengalaman di dunia akting.

Dua pemeran utamanya adalah seniman teater. Satu di antarannya jebolan Program Studi Teater dari Institut Kesenian Jakarta. Sedangkan dua pemeran pembantu adalah mantan narapidana. “Pengambilan gambarnya selama tiga hari. Sedangkan proses editing­ filmnya perlu waktu dua minggu,” cerita Zain kepada kaltimkece.id, jejaring mediakaltim.com, Jumat, 24 Desember 2021.

Pada pertengahan November 2021, film yang diimpikan Zain rampung. Film berdurasi 12 menit itu diberi judul Bescov yang memiliki arti bebas karena Covid-19. Zain mengakui, judul film tersebut multitafsir. Ada saja orang yang mengartikan Bescov sebagai bebas pandemi Covid-19. Akan tetapi, Zain menegaskan, Bescov adalah warga binaan Lapas yang dibebaskan bersyarat karena Covid-19.

Terlepas dari celotehan orang lain, Zain mengikutkan Bescov ke festival film maker yang diadakan di Samarinda pada 1 Desember 2021. Hasilnya pun gemilang. Dari 20 film yang berkompetisi, Bescov sukses menembus nominasi lima besar. Dari situ, Bescov diganjar tiga penghargaan sekaligus.

“Bescov mendapat penghargaan sebagai film terbaik, sutradara terbaik, dan aktor terbaik,” jelas Zain yang sudah 28 tahun mengabdi di Lapas Tenggarong.

Pengurangan masa hukuman narapidana karena Covid-19 adalah programnya Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Tujuannya untuk meminimalisasi penularan virus corona di lingkungan lembaga permasyarakatan. Di Lapas Tenggarong, jumlah narapidana yang dibebaskan karena program tersebut mencapai ratusan.

Kepala Lapas Kelas IIA Tenggarong, Agus Dwirijanto, mengapresiasi atas terwujudnya film Bescov. Menurutnya, pesan moral dalam film pendek itu sangat jelas. Ia berharap, lewat Bescov, masyarakat mendapat pemahaman yang utuh mengenai program bebas bersyarat karena Covid-19. Bahwa sesungguhnya, tidak semua narapidana bisa mendapatkan program tersebut, terutama residivis. “Film ini tentu memberi pengalaman baru bagi warga binaan kami,” terang Agus. (kk)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti