PASER – Hujan deras yang mengguyur wilayah Tanah Grogot selama dua hari berturut-turut menyebabkan genangan air setinggi mata kaki orang dewasa di ruas jalan poros Kilometer 5, Kecamatan Tanah Grogot. Genangan tersebut bertahan hingga Senin (7/4/2025) dan mengganggu kelancaran arus lalu lintas di jalur utama menuju pusat Kota Kabupaten Paser.
Kendaraan roda dua dan roda empat tampak melambatkan laju saat melintasi jalan yang tergenang demi menghindari kerusakan dan risiko kecelakaan.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Paser, Ruslan, menjelaskan genangan di lokasi tersebut terjadi akibat tidak optimalnya sistem drainase. Hasil asesmen bersama Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Paser menunjukkan bahwa saluran air tidak terhubung ke sungai, sehingga air hujan tidak bisa mengalir keluar.
“Dari hasil asesmen bersama Kepala Dinas PUTR (Pekerjaan Umum dan Tata Ruang) Paser, Asnawi, lokasi tersebut selalu kebanjiran karena masalah drainase yang tidak bekerja optimal.” ujar Ruslan.
Untuk menghindari genangan air, saat melintasi daerah tersebut beberapa pengendara terpaksa mengurangi laju kecepatan kendaraannya.
BPBD Paser melalui tim reaksi cepatnya telah menerjunkan tim untuk melakukan pengecekkan kedalaman genangan air di lokasi jalan yang tergenang tersebut.
“Karena ini jalan provinsi, kami telah berkoordinasi dengan dinas terkait untuk tetap siaga di posko guna mengantisipasi kondisi yang dapat mengganggu masyarakat saat melintasi jalan itu,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas PUTR Paser, Asnawi, menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan pengecekan dan akan berkoordinasi dengan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Kalimantan Timur selaku . Menurutnya, drainase di lokasi tersebut tersumbat sehingga air tidak bisa mengalir ke sungai.
“APBD Paser sebenarnya sudah menyediakan anggaran untuk pemeliharaan saluran, tetapi masih dalam tahap perencanaan. Setelah cuti Idulfitri, tim BBPJN akan turun ke lapangan untuk analisis lebih lanjut,” jelas Asnawi.
Penulis: Nash
Edtor: Nicha R