SAMARINDA – Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Partai Demokrat Kalimantan Timur menggelar nonton bareng pidato politik Ketua umum partai demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Jumat (4/7/2023).
Acara nobar berlangsung di Cafe Sulaiman On the Bar, Jalan Juanda Kelurahan air putih , Kecamatan Samarinda Ulu, Kota Samarinda. Yang juga diikuti beberapa mahasiswa dan kader muda Partai Demokrat.
Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyampaikan pidato politik diusung dengan Tema “Agenda Perubahan dan Perbaikan Untuk Indonesia Yang Lebih Baik”. Tema tersebut untuk merespons pandangan publik tentang isu perubahan yang kerap Partai Demokrat sampaikan.
Dalam pidatonya AHY menyoroti berbagai permasalahan. Salah satunya adalah soal utang negara dan BUMN yang meroket. Hal tersebut dinilai AHY berdampak terhadap kesejahteraan masyarakat.
AHY menilai banyak negara yang perekonomiannya jatuh dan mengalami krisis. Karena jebakan utang. Menurutnya pemerintah tak hanya berpikir ekonomi jangka pendek, namun harus memikirkan konsekuensi jangka panjang. Agar terhindar sebagai negara gagal akibat utang yang ugal-ugalan.
Akibat utang yang meroket, ruang fiskal menjadi sempit. Per maret 2023 utang negara mencapai lebih dari Rp 7.800-an triliun. Porsi APBN untuk membayar cicilan dan bunga semakin besar. Menurut AHY Pemerintah tak boleh berdalih bahwa dari sisi rasio utang terhadap PDB masih aman.karena kurang dari 60 persen faktanya, kemampuan fiskal untuk membayar utang rendah dan membebani APBN kita.
MKepala Badan Komunikasi strategis DPD Partai Demokrat Kaltim Achmad Ridwan mengatakan bahwa agenda nobar pidato Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) merupakan agenda nasional di mana pengurus daerah diminta untuk melaksanakan kegiatan tersebut.
“Kami menggelar nobar pidato AHY dan sekaligus mengadakan diskusi membedah pidato yang dilakukan oleh ketum partai demokrat bersama para mahasiswa,” kata Achmad Ridwan.
Menurutnya tujuan digelarnya nobar pidato politik AHY adalah agar lebih banyak masyarakat yang mendengar dan melihat gagasan dari pidato tersebut.
“Tidak semua orang memiliki akses dan kebiasaan menonton televisi atau menggunakan media sosial seperti YouTube jadi kita ingin masyarakat secara langsung di semua daerah menyaksikan dan mengedarkan secara langsung,” ucapnya.
Lanjutnya kegiatan ini tak hanya membahas tentang permasalahan , tetapi juga menawarkan gagasan – gagasan dan solusi dalam memperbaiki permasalahan tersebut , seperti persoalan ekonomi , sumber daya manusia tata negara serta hukum dinegara Republik Indonesia.(eky)
