BALIKPAPAN – Keputusan memilih Cak Imin sebagai calon wakil presiden (cawapres) pada pemilu 2024 oleh Bakal Calon Presiden dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), Anies Baswedan, telah menciptakan dinamika politik yang menarik, terutama di kalangan kader Partai Demokrat Balikpapan.
Saat Anies selama ini lebih dikenal dengan AHY, Ketua Umum Partai Demokrat, keputusannya untuk memilih Cak Imin dan berpisah dengan AHY telah menimbulkan perdebatan dan refleksi di tingkat daerah. Termasuk Kota Balikpapan.
DPC Demokrat Balikpapan memutuskan untuk menurunkan semua poster dan materi promosi yang berisi tulisan “Anie-AHY.”
Ketua DPC Demokrat Balikpapan, Denny Mapa, dalam konfirmasinya pada Jumat (1/8/2023), mengatakan bahwa langkah ini merupakan implementasi dari instruksi Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat.
“Kami telah memulai proses penghapusan ini sejak malam tadi seiring dengan keputusan yang telah diambil oleh anggota tim koalisi mengenai bakal calon wakil presiden,” ujarnya.
DPC Demokrat juga memberikan instruksi kepada seluruh kader, pengurus, dan bacaleg untuk menghentikan branding Anies sebagai Calon Presiden.
“Langkah ini kami lakukan sambil menunggu petunjuk lebih lanjut, dan sementara itu, semua materi yang dihapus akan digantikan dengan konten lain,” tambah Denny Mapa.
Menurut Denny Mapa, kabar tentang perubahan sikap Anies yang sebelumnya mendukung AHY dan kini mendukung Cak Imin telah mengecewakan para kader. Terlebih pada tanggal 25 Agustus, Anies diketahui telah mengirimkan surat kepada AHY, memberi sinyal akan menjadi cawapresnya.
“Surat tersebut ada, keputusan ini diambil secara sepihak, kami merasa bahwa Nasdem dan Anies telah melanggar kesepakatan yang telah dibuat, dengan mengadakan rapat internal tanpa mengundang anggota koalisi seperti Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera,” tutup Denny Mapa.
Penulis: Aprianto
Editor: Agus Susanto