TENGGARONG– Dinas Pertanian dan Peternakan Kutai Kartanegara (Distanak Kukar), mendapat Dana Alokasi Khusus (DAK) sejumlah Rp 3,2 miliar, yang dialokasikan melalui Kementerian Pertanian (Kementan) pada tahun 2022.
Menurut Sekretaris Distanak Kukar Syahrani, dana tersebut difokuskan untuk pembangunan infrastruktur fisik pendukung pertanian. Termasuk pula untuk Prasarana Sarana dan Penyuluhan Kesehatan Hewan (PSP Keswan) untuk penanggulangan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang kini tengah mewabah. Selain itu, untuk rehabilitasi Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) dan rehab kantor.
“(DAK) kitakan masuk di dalam tematik kawasan sentra pengembangan produksi pangan,” jelas Syahrani kepada mediakaltim.com, Kamis (30/6/2022).
Penggunaan DAK, lanjut Syahrani, sudah dilakukan berupa penyediaan kontrak proyek dan swakelola yang dikerjakan langsung masyarakat. Seperti pembangunan jalan usaha tani atau saluran irigasi. Syahrani mengakui, DAK ini akan menambah anggaran yang didapat Distanak Kukar, dari sebelumnya Rp 60 miliar dari APBD.
Anggaran dari kas daerah itu akan digunakan untuk pengembangan pertanian hingga pengadaan bibit sapi ternak. Termasuk pula pembangunan infrastruktur jalan usaha tani, saluran irigasi, pembangunan embung. Hingga bibit pertanian dan penunjang pertanian lain seperti pupuk hingga kapur.
“Anggaran ini lebih naik dari tahun lalu senilai Rp 42 miliar,” katanya.
Syahrani menyebutkan, pihaknya sedang memperjuangkan penyaluran DAK dari Kementan untuk 2023, yang diharapkan nilainya lebih besar lagi. Saat ini tengah dibahas berapa kebutuhan yang diperlukan Kukar bagi mengembangkan pertanian dan peternakan. (afi)
