spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Disperindag Kutim Beberkan Penyebab Minyak Goreng Langka

SANGATTA- Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kutai Timur (Kutim) menilai, masalah kelangkaan minyak goreng bukan akibat minimnya pasokan melainkan masalah rantai distribusi.

Kepala Disperindag Kutim, M Zaini melalui bagian Fungsional Penyuluh Perindustrian dan Perdagangan, Achmad Dony Erviady mengemukakan, masyarakat sebenarnya tak perlu khawatir soal stok minyak goreng, karena pasokan sangat cukup.

“Stok minyak goreng di Kutai Timur sebenarnya sangat cukup, distribusi lancar dan tidak kurang dari distribusi sebelum- sebelumnya,” terang Dony Erviady saat dikonfirmasi, Sabtu (5/3/2022).

Achmad Doni Evriady

Hanya saja, lanjut dia, rantai distribusi minyak goreng terasa belum berjalan normal sehingga banyak masyarakat yang termakan isu kelangkaan. Hal ini menyebabkan masyarakat membeli minyak goreng dalam jumlah yang lebih banyak dari kebutuhan biasanya, sehingga menyebabkan stok minyak goreng cepat habis.

“Ini bisa menyebabkan stok minyak goreng di toko-toko ritel yang ada di Sangatta cepat habis, diserbu masyarakat,” jelas Dony.

Akibatnya, warga mengeluhkan minyak goreng tidak tersedia di pasaran. Menurut Dony, akibat isu kelangkaan, ada juga warga yang sengaja menyetok cukup banyak karena takut kehabisan. Alasan lain, pedagang sebenarnya memiliki stok lama tapi tak berani menjual karena selisih harga yang cukup banyak.

BACA JUGA :  300 Pelajar SMP se-Sangatta Utara Ikuti Pengenalan Rambu Lalu Lintas

Kelangkaan minyak goreng, lanjut dia, bisa juga terjadi karena adanya pihak tertentu yang sengaja memanfaatkan keadaan, yaitu membeli dengan harga murah, lalu dijual kembali dengan harga lebih tinggi.

Warga yang benar-benar membutuhkan minyak goreng, akhirnya membeli dengan harga lebih tinggi.

Dony berharap semua pihak bersama memberikan sosialisasi kepada masyarakat agar tidak perlu panik, karena ketersediaan minyak goreng mencukupi.

“Masyarakat jangan panik dan jangan mudah termakan isu sampai memborong. Beli sesuai kebutuhan agar tak ada lagi antrean panjang,” tutupnya. (ref)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img