SAMARINDA – Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Samarinda kembali mendapat penghargaan. Kali ini dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim dalam penyerahan penghargaan di lingkungan Pemprov Kaltim dan kabupaten/kota yang digelar Senin (21/12) di Hotel Mercure Samarinda oleh Badan Penelitian Pembangunan Daerah (Balitbangda) Kaltim.
Kota Samarinda mendapat dua penghargaan, diberikan kepada Disdukcapil dan Diskominfo untuk kategori penjaringan peserta inovasi dan kreativitas pelayanan perangkat daerah (Pepes Ikan Peda) provinsi dan kabupaten/kota tahun 2021.
Dalam penilaian ini, Disdukcapil Samarinda diberi penghargaan melalui inovasi pelayanan antar dokumen kepada masyarakat bekerjasama dengan Disabilitas atau disingkat Pak Dola Kadis.
Inovasi ini mencuri perhatian tim penilai karena memberdayakan penyandang disabilitas, dan bekerjasama dengan IPDI (Ikatan Penyandang Disabilitas Indonesia) Kota Samarinda.
Sekretaris Daerah Samarinda, Sugeng Chairuddin yang turut hadir dalam penyerahan sangat mengapresiasi, dan berharap penghargaan ini menjadi motivasi untuk OPD lainnya.
“Alhamdulillah, kita bersyukur dengan penghargaan ini, dan selamat. Semoga ini menjadi motivasi intuk OPD lain dalam peningkatan kinerjanya. Melakukan yang terbaik untuk melayani masyarakat,” tuturnya. Ia juga menegaskan, Pemkot Samarinda setiap tahun pasti memonitor kinerja OPD agar yang tertinggal bisa mengejar ketertinggalannya.
Kepala Disdukcapil Samarinda, H Abdullah ditemui usai menerima penghargaan menyebutkan, inovasi untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat adalah wajib, untuk mendukung sistem layanan agar lebih lebih cepat.
Dijelaskan, inovasi Pak Dola Kadis merupakan inovasi kesekian Disdukcapil Samarinda sejak dinahkodai H Abdullah. Sejak 2017 mencanangkan yang namanya Laskar (Layanan Satu Hari Kelar), dimana saat itu semua sistem pelayanan berbasis teknologi. Laskar mendapat apresiasi dari masyarakat, karena layanan ini terintegrasi untuk satu kali layanan pengurusan bisa diterbitkan beberapa dokumen kependudukan.
Kemudian muncul lagi inovasi lain, yakni SiPahit atau Sistem layanan hitungan menit. Inovasi ini sejalan dengan layanan online, dimana dokumen kependudukan bisa diurus tanpa harus datang ke kantor Disdukcapil, tapi diselesaikan via online. Cukup kirim dari rumah melalui pesan WhatsApp, diproses, dan kelar dalam satu hari.
Mendukung inovasi ini, kemudian dimunculkan Pak Dola Kadis yang tujuannya tentu saja memberikan kemudahan kepala masyarakat dengan memberdayakan penyandang disabilitas. Dokumen yang telah jadi, bisa menggunakan jasa mereka untuk pengantaran dengan biaya yang sudah disepakati antara pemilik dokumen dan si pengantar.
“Memang harus terus berinovasi agar kami bisa memberikan layanan cepat dan mudah. Alhamdulillah dengan penghargaan-penghargaan yang diberikan selama beberapa tahun ini. Kami jadikan motivasi untuk terus berkreativitas dalam pelayanan masyarakat,” kata Abdullah.
Secara berturut-turut sejak 2018 hingga 2020, Disdukcapil Samarinda mendapat penghargaan dari Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi dengan kategori sangat baik dan role model untuk kategori Penyelenggaraan Pelayanan Publik. (adv)