spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Dinsos Kaltim Dorong Kemandirian Lansia Terlantar Lewat Pelatihan Produktif

SAMARINDA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur melalui Dinas Sosial (Dinsos) terus memperkuat peran dalam mengayomi dan merawat para lanjut usia (lansia) yang terlantar. Fokus utamanya adalah meningkatkan kualitas pelayanan dan rehabilitasi di tempat penampungan lansia.

Kepala Dinsos Kaltim, Andi Muhammad Ishak, menegaskan tugas pemerintah adalah hadir bagi mereka yang tidak memiliki tempat bernaung, khususnya lansia yang ditelantarkan keluarga ataupun hidup sebatang kara. Termasuk disabilitas,  anak-anak, dan tuna sosial yang terlantar.

“Kami pemerintah dalam hal ini Dinsos Kaltim melakukan kegiatan sosial, kewajiban kami yakni melakukan pemeliharaan dan rehabilitasi lanjut usia (lansia) yang terlantar, khususnya itu,” ujarnya.

Program-program rehabilitasi oleh pemerintah dilakukan di Panti Sosial bernama Panti Sosial Tresna Werdha Nirwana Puri atau dikenal dengan panti lansia (jompo) yang berkapasitas 110 orang di Jalan Remaja Kecamatan Sungai Pinang yang akan menjadi kediaman para lansia terlantar.

Selama di panti sosial ini, para lansia terlantar diberikan upaya rehabilitasi agar mereka bisa lebih mandiri dalam menjalankan aktifitas kebutuhan sehari-harinya.

“Di situ mereka diajarkan mandiri sampai akhir hayat mereka di panti itu, kalau ada keluarga berkenan mengambil dan merawat kami persilahkan,” jelasnya.

Tidak hanya membekali dengan pemenuhan kebutuhan dasar, Dinsos Kaltim juga membekali lansia dengan keterampilan yang meninkatkan nilai produktif, seperti kerajinan tangan dan berwirausaha agar saat sudah dijemput keluarga, mereka siap berkontribusi dengan bekal yang didapatkan.

“Di panti sosial itu lebih ke mengisi waktu mereka. Jadi kita berikan keterampilan, seperti merajut, membuat keset, merangkai bunga dan lainnya. Dan hasil kerajinan mereka kita pasarkan, kemudian hasilnya untuk mereka lagi,” ujarnya.

Selain itu, Dinsos Kaltim juga aktif memberikan bimbingan dan bantuan kepada para lansia tidak terlantar, masih mampu untuk berwirausaha seperti pelatihan pembuatan makanan dan minuman.

“Kita berikan bantuan bahan dan alatnya agar mereka bisa buka usaha makanan maupun minuman seperti gorengan, artinya usaha yang mudah dan mereka bisa lakukan,” tutupnya.

Baik lansia terlantar maupun tidak, keduanya menjadi fokus perhatian Pemprov Kaltim sebagai wadah dan keluarga yang bertanggungjawab untuk memberikan pelayanan yang terbaik terhadap mereka dengan memenuhi kebutuhan atas rasa nyaman di usia lanjut.

Penulis: Hadi Winata
Editor: Nicha R

⚠️ Peringatan Plagiarisme

Dilarang mengutip, menyalin, atau memperbanyak isi berita maupun foto dalam bentuk apa pun tanpa izin tertulis dari Redaksi. Pelanggaran terhadap hak cipta dapat dikenakan sanksi sesuai UU Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta dengan ancaman pidana penjara maksimal 10 tahun dan/atau denda hingga Rp4 miliar.

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img