SAMARINDA – Wali Kota Samarinda Andi Harun mengaku kecewa, dengan cara Dinas Pekerjaan Umum Kaltim dalam menangani terputusnya jalan penghubung antara Kecamatan Samarinda Seberang dan Palaran yang kembali tertimbun longsor. Hal ini berdasarkan fakta bahwa jalan tersebut merupakan jalan Pemprov Kaltim, serta tengah dalam proses perbaikan dari APBD Provinsi.
Menurut Andi Harun, sambil menunggu proses pengadaan selesai (ULP), PU Kaltim seharusnya terus menjaga kondisi jalan agar tak terus tertimpa longsor. “Kita sayangkan, setiap hari banyak orang lewat sini. Tadi ada belasan jatuh sampai lokasi ini,” kata Andi Harun, saat meninjau lokasi, Minggu (18/4/2021).
Bukan hanya Dinas PU Kaltim, Andi juga menyoroti kesigapan Dishub Provinsi yang tak menempatkan personelnya untuk mengatur lalu lintas jalan yang sangat tak teratur. “Sudah tahu proyeknya bakal lama, tapi unit dan personal yang standby di sini terkesan kurang serius,” sambungnya.
Informasi yang dia dapat, selama ini, hanya 2 unit dump truck dan 1 unit excavator yang bekerja memindahkan tanah dari badan jalan di Teluk Bajau. Untuk mempercepat pemindahan tanah dari jalan, telah diputuskan mulai Senin besok, Pemkot Samarinda akan membantu 5 unit dump truck.
Dishub Provinsi juga telah diminta berkolaborasi dengan Dishub Samarinda untuk mengatasi permasalahan lalu lintas yang crowded. Dengan begitu kecelakaan di areal tersebut bisa diminimalisasi. “Karena ini menyangkut nyawa manusia,” tegasnya.
Sambil menunggu proses perbaikan menyeluruh dari PU Provinsi, lanjut Andi Harun, telah diputuskan selama 5 hari terhitung Senin (19/4/2021) sampai Jumat (23/4/2021) jalan tersebut akan ditutup. “InsyaAllah, Jumat nanti dibuka kembali dengan kondisi jalan lebih baik. Saya mohon maaf pada masyarakat yang seharusnya besok melewati jalan ini harus mencari jalan alternatif,” pintanya. (akb)
