spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Dikepung 32 Titik Banjir, Selamatkan Murid-Murid SD dari Genangan Setinggi Dada

SAMARINDA – Langit sudah tertutup awan gelap ketika Dicky Zulkarnain menjalankan sepeda motor berpersneling otomatis. Membonceng putrinya yang baru duduk di kelas satu SD, warga RT 16, Kelurahan Mugirejo, Sungai Pinang, Samarinda, itu cepat-cepat menepi. Ia segera mengenakan mantel ketika hujan mulai turun. Dicky pun menerobos hujan demi anaknya biar tidak telat tiba di sekolah.

Senin, 18 Oktober 2021, pukul 07.30 Wita, Dicky akhirnya tiba di rumah setelah mengantarkan anaknya ke SD 008 Sungai Pinang. Hujan yang disertai sambaran petir dan angin kencang membawa kecemasan. Ia khawatir, banjir besar dua tahun silam terjadi lagi.

Benar saja firasatnya. Dicky kembali menuju sekolah menjelang waktu murid-murid pulang. Air sudah sepinggang orang dewasa ketika ia melintasi sebuah gang sekitar 500 meter dari sekolah. Dicky memarkirkan sepeda motornya dan melanjutkan dengan berjalan kaki. Makin dekat sekolah, banjir makin dalam.

“Di depan sekolah, banjir setinggi dada. Sementara anak-anak sudah mau pulang sekolah,” terang Dicky yang bekerja sebagai relawan Inafis Polresta Samarinda kepada kaltimkece.id, jaringan mediakaltim.com. Ia pun menghubungi barisan sukarelawan bencana setempat.

Kondisi semakin mengkhawatirkan karena ada 20-an murid yang harus diselamatkan. Sekolah sudah terkepung banjir. Tim pun menurunkan sebuah kapal kecil. Anak-anak dikeluarkan dari area sekolah menggunakan perahu tersebut. Ada beberapa murid yang menunggu hujan reda dan banjir surut.  “Untungnya tidak ada yang terluka. Anak saya ngomel-ngomel kelaparan karena kelamaan menunggu  banjir,” tuturnya.

DIKEPUNG 32 TITIK BANJIR

Hujan yang mengguyur Kota Tepian selama dua setengah jam pada Senin pagi menyebabkan sejumlah kawasan terendam. Menurut Koordinator Relawan Info Taruna Samarinda (ITS) Joko Iswanto alias Jokis, dengan rata-rata ketinggian muka air 30-50 cm, ada 32 titik banjir se-Samarinda. Tanah longsor juga ditemukan di tiga tempat yakni Jalan Gunung Kapur dan Jalan Gunung, Kecamatan Samarinda Utara, serta Jalan Trikotra, Kecamatan Palaran.

Jokis menjelaskan, banjir juga merendam akses masuk Bandara APT Pranoto. Sepengetahuannya, ini adalah kejadian pertama. Ketinggian banjir di pintu masuk bandara sekitar 30 cm. “Biasanya, hanya semata kaki saja seperti becek. Genangan ini hanya di pintu gerbang depan,” imbuhnya.

Dalam skala kecamatan, Samarinda Utara adalah kawasan dengan titik banjir terbanyak di Kota Tepian. Genangan yang cukup dalam ditemukan di Jalan DI Panjaitan, Muang Dalam, hingga jalan poros Samarinda Bontang. Jokis mengatakan, setidaknya ada 15 titik banjir di sana. Sementara dalam skala kelurahan, Lempake adalah yang terparah. “Di sana, air mencapai leher orang dewasa,” jelasnya.

Camat Samarinda Utara, Syamsu Alam, menjelaskan, belum bisa mengecek di lapangan karena terkendala banjir. Menurut informasi yang camat terima, lokasi terdalam di kawasan Gunung Kapur. Syamsu menjelaskan, kecamatan terus berkoordinasi dengan pihak terkait untuk penanganan banjir. “Kami juga terus memantau cuaca,” tutupnya. (kk)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img