spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Diisi Pertalite Malah Mogok, SPBU APT Pranoto Sangatta Sebut Kualitas BBM Buruk

SANGATTA– Warga Sangatta, Kutai Timur (Kutim) yang biasa mengisi bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite kecewa dengan produk yang dijual Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) APT Pranoto, Sangatta Utara. Pasalnya, usai diisi Pertalite, motor malah mogok. Kalaupun hidup tarikan motor terasa berat. Ini terjadi bukan hanya di motor keluaran lama saja, tapi motor baru mengalami hal serupa.

Dari pantauan mediakaltim.com, sejumlah pengendara motor yang sudah melakukan pengisian BBM, terpaksa harus mendorong kendaraannya karena mesin tak bisa menyala.

Salah satu pemilik motor bernopol KT 2611 SO, terlihat langsung membawa motornya ke bengkel. Ini dilakukan untuk menguras minyak didalam tangki yang terkontaminasi dengan cairan lain.

Salah satu konsumen SPBU APT, Pranoto Juli mengatakan, motor miliknya mogok usai mengisi Pertalite di SPBU tersebut. Saat diperiksa di bengkel, ternyata filter minyaknya berkarat dan berisi air.

“Tadi isi Pertalite full tangki di SPBU APT Pranoto, kemudian tak lama kemudian mogok,” katanya  ditemui, Kamis (23/12/2021).

Karena ingin tahu kenapa  motornya mogok, Juli langsung membawa ke bengkel. Begitu  dibuka, ternyata Pertalite yang baru saja diisinya bercampur air. Akibatnya Juli harus merogoh kocek lebih karena terpaksa mengganti filter bahan bakar serta menguras mesin motor.

”Ini sangat merugikan kami sebagai konsumen, karena motor kami jadi rusak. Seharusnya pihak SPBU bertanggung jawab atas kerugian kami,” katanya.

Keluhan serupa diungkapkan Herman, warga Jalan Pendidikan. Herman mengaku motornya juga mogok seusai mengisi BBM di SPBU APT Pranoto.  “Ada banyak motor yang mogok, ini lagi disedot bensinnya, seperti ada minyak bercampur air,” terangnya.

Kekesalan serupa diungkapkan Yana warga Margo Santoso, yang motor matic miliknya mendadak mogok usai mengisi Pertalite di SPBU APT Pranoto. Untuk itu ia berharap pengelola SPBU untuk memperbaiki pelayanan, khususnya penjualan BBM jenis Pertalite. ”Mesinnya jadi berebet gitu, nggak lama mengeluarkan asap lalu sulit dihidupkan mesinnya,” kata dia.

Lantaran penasaran, ia bersama saudaranya mendorong motor ke bengkel, untuk kemudian menguras bahan bakar dalam tangki. ”Saat dikuras, Pertalite tersebut seperti ada campuran olinya, wah ini nggak bener,” kata Yana dengan nada kesal.

Saat dikonfirmasi, pihak SPBU APT Pranoto mengakui ada masalah dengan kualitas bahan bakar yang mereka jual. “Kayanya itu tadi kualitas minyaknya (yang mengalami penurunan) kayanya habis (kita) isi. Makanya langsung kami tutup,” ucap seorang karyawan SPBU yang menolak menyebutkan namanya, saat dikonfirmasi Kamis (23/12/2021).

Ia mengklaim pengisian Pertalite “kualitas buruk” itu terjadi hanya sebentar, dan baru beberapa kendaraan yang sempat diisi oleh bahan bakar itu.

Begitu tahu ada yang tidak beres dengan bahan bakar yang dijual, pihak pengelola SPBU langsung  menghentikan pengisian. Dijelaskannya, di SPBU APT Pranoto terdapat dua tangki yang digunakan untuk mendistribusikan bahan bakar ke konsumen.

Setelah tahu bahan bakar yang  dijual berkualitas buruk, pengisian Pertalite langsung berpindah ke tangki lain. “Sudah, ini sudah aman. Sudah ada minyaknya (yang baik dan aman). Sudah kembali berjualan,” tandasnya. (ref)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti