BONTANG – Pemkot Bontang mendapat kucuran Dana Insentif Daerah (DID) sebesar Rp 4,9 miliar. Hal ini berkat predikat Kota Peduli Sampah dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yang diterima Bontang pada tahun ini. Kendati begitu, DID sudah dikirim oleh pemerintah pusat ke Pemkot Bontang pada 2020. Hal tersebut disampaikan Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Heru Triatmojo.
Heru mengatakan, peruntukan DID diharapkan bisa kembali ke DLH untuk memaksimalkan program kebersihan. Program kebersihan, sebut Heru, yang saat ini mendesak adalah peremajaan armada pengangkut sampah. Dari 11 kendaraan yang kini beroperasi, setengah diantaranya kondisinya cukup memprihatinkan, sehingga perlu diganti dengan armada baru. Termasuk pula alat berat yang ditempatkan di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Bontang Lestari. “Harapannya TAPD (Tim Anggaran Pemerintah Daerah) bisa menerjemahkan agar dikembalikan ke kegiatan kebersihan,” tuturnya, Selasa (23/2/2021).
Pemkot Bontang bersama 13 kabupaten/kota se-Indonesia mendapat predikat sebagai Kota Peduli Sampah dari KLHK. Penghargaan diserahkan Menteri LHK, Siti Nurbaya Bakar diterima Wakil Wali Kota Bontang, Basri Rase secara virtual di Command Center Bontang, Senin (21/2/2021).
Beberapa program unggulan yang membuat Bontang meraih penghargaan di antaranya, Bontang memiliki bank sampah di tiap kelurahan. Pengelolaan bank sampah melibatkan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM). Bontang juga memiliki lokasi Tempat Penglolahan Sampah Terpadu (TPST) yang berfungsi mengolah sampah organik menjadi pupuk, dan mendaur ulang sampah plastik. Sehingga meminimalisasi sampah yang masuk ke TPA Bontang Lestari. “Sehingga umur TPA bisa semakin panjang,” ujar Heru.
Dia berharap, predikat Kota Peduli sampah yang diberikan KLHK bisa memotivasi seluruh pihak agar ikut terlibat dalam pengelolaan sampah di Kota Taman hingga bisa lebih baik lagi. (bms)
