spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Desa Sebuntal Siap Jadi Sentra Pertanian Mandiri di Kukar

TENGGARONG – Desa Sebuntal di Kecamatan Marangkayu, Kutai Kartanegara (Kukar), terus bergerak menuju visi besar sebagai sentra pertanian mandiri di wilayah tersebut. Dengan luas lahan persawahan mencapai 900 hektare, desa ini menjadi salah satu lumbung padi andalan Kukar.

Untuk mendukung produktivitas pertanian, Pemerintah Desa (Pemdes) Sebuntal kini memfokuskan perhatian pada pembangunan bendungan yang akan menjadi solusi atas ketergantungan petani terhadap pola hujan. Bendungan ini diharapkan dapat memastikan pasokan air tetap stabil sepanjang tahun.

“Bendungan ini akan menjadi penopang utama produktivitas sawah. Dengan infrastruktur yang memadai, kami optimis hasil panen dapat meningkat secara signifikan,” kata Kepala Desa Sebuntal, Herman.

Dukungan Infrastruktur dan Teknologi

Selain infrastruktur, Herman menegaskan perlunya dukungan dari Pemerintah Kabupaten Kukar untuk menyediakan pupuk, alat pertanian, dan fasilitas lainnya yang dapat menunjang efektivitas kerja para petani.

“Kami memerlukan sinergi kuat dengan Pemkab agar para petani memiliki akses terhadap segala kebutuhan pertanian, termasuk teknologi modern yang mampu meningkatkan hasil panen,” tambahnya.

Pemdes Sebuntal juga aktif mendorong inovasi di sektor pertanian. Program pelatihan bagi petani, pengenalan teknologi modern, serta pengelolaan sumber daya secara efisien menjadi bagian dari strategi untuk mewujudkan keberlanjutan pertanian di desa tersebut.

“Teknologi dan inovasi adalah langkah penting. Kami ingin memastikan pertanian di Sebuntal tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang menjadi lebih maju,” tegas Herman.

Herman menekankan, pembangunan ini tidak hanya soal infrastruktur, tetapi juga masa depan masyarakat Desa Sebuntal. Ia memiliki visi besar menjadikan desa ini sebagai model sukses pengelolaan pertanian di Kukar.

Dengan langkah strategis dan dukungan berbagai pihak, Desa Sebuntal diharapkan mampu menjadi pilar penting dalam mewujudkan ketahanan pangan dan pertanian berkelanjutan di Kutai Kartanegara.

“Kami ingin Desa Sebuntal menjadi contoh bagaimana pertanian dapat menjadi penggerak utama perekonomian desa dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tutupnya. (adv)

⚠️ Peringatan Plagiarisme

Dilarang mengutip, menyalin, atau memperbanyak isi berita maupun foto dalam bentuk apa pun tanpa izin tertulis dari Redaksi. Pelanggaran terhadap hak cipta dapat dikenakan sanksi sesuai UU Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta dengan ancaman pidana penjara maksimal 10 tahun dan/atau denda hingga Rp4 miliar.