PENAJAM – Dinas Kesehatan (Diskes) Penajam Paser Utara (PPU) meminta warga untuk kembali menggalakkan gerakan 3M (menguras, menutup, dan mengubur). Gerakan ini dinilai paling efektif untuk mencegah ancaman penyakit demam berdarah dengue (DBD) yang meningkat di Benuo Taka.
Tahun ini, di PPU ada sebanyak dua orang warga meninggal karena penyakit DBD, yaitu pada Agustus lalu. Mereka merupakan warga RT 14 Kelurahan Petung, Kecamatan Penajam di PPU. Adalah ZA berusia 12 tahun dan AM umur 5 tahun. Keduanya saudara sekandung.
“Kedua pasien adalah kakak beradik tinggal di Petung. Mereka positif terkena DBD. Pasien ini lamban dibawa ke rumah sakit. Sementara kemungkinan orangtua pasien tidak mengetahui kalau anaknya terkena DBD yang perlu penanganan segera,” kata Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular dr Eka Wardhana, Selasa, (6/9/2022).
Akibat kejadian ini, Diskes PPU bersama UPT Puskesmas Petung langsung melakukan aksi fogging di lapangan, dan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) Aedes Aegypti, sebagai medium pembawa (carrier) virus dengue tersebut.
Untuk diketahui, berdasarkan data Dinkes PPU, kasus DBD tahun 2022 ini jika dibandingkan 2021 mengalami peningkatan jumlah pasien sehingga perlu menjadi perhatian bersama seluruh masyarakat.
Pada 2021, total kasus DBD sejumlah 16 kasus dengan dua orang meninggal. Sementara pada 2022 hingga Agustus saja sudah ada 25 kasus dengan pasien meninggal dua orang.
“Jadi kemungkinan kasus bertambah tahun ini bisa terjadi sehingga kita perlu tingkatan gerakan PSN dengan 3M plus tadi,” tegasnya.
Ia menerangkan, gerakan PSN yang paling efektif ialah dengan cara melakukan 3M Plus dibandingkan upaya fogging yang hanya membunuh nyamuk saja. 3M Plus yakni, menguras atau membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air seperti bak mandi, ember air, tempat penampungan air minum, penampung air lemari es.
Kemudian menutup rapat tempat-tempat penampungan air seperti drum, kendi, toren air, dan lain sebagainya. Mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk yang menularkan demam berdarah.
“Sedangkan untuk plus-nya adalah menaburkan bubuk larvasida lebih dikenal dengan bubuk abate, pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan,” ucapnya.
Untuk tambahan, bisa dengan menggunakan obat nyamuk, kelambu saat tidur, memelihara ikan pemakan jentik nyamuk, menanam tanaman pengusir nyamuk dan mengatur cahaya serta ventilasi dalam rumah.
Untuk diketahui, zona merah atau rawan kasus DBD sementara ini ada di Kecamatan Penajam seperti Kelurahan Petung, Desa Girimukti, Kelurahan Gunung Seteleng dan satu di Kecamatan Sepaku yakni Desa Tengin Baru. Ia berharap, kasusnya menurun dengan meningkatkan gotong royong warga membersihkan lingkungan.
“Oleh karena itu, UPT Puskesmas telah menyampaikan surat pemberitahuan kepada desa, kelurahan dan sekolah untuk melaksanakan gerakan PSN di lingkungannya masing-masing,” tutup Eka. (sbk)