spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Covid-19 Pelajaran Berharga untuk Menjaga Alam

BONTANG – Pandemi Covid-19 ternyata tak selamanya merugikan bagi manusia. Ada sisi positif dari tersebarnya virus yang awalnya muncul dari Wuhan, China ini. Salah satunya, terjadinya perbaikan kualitas udara, sebagai akibat adanya penghentian aktivitas atau lock down di hampir seluruh belahan dunia.

Menurut Sekretaris Ditjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Tandya Tjahjana, pandemi Covid-19 juga memberikan pelajaran berharga bagi manusia untuk menjaga keseimbangan alam, termasuk pemberhentian aktivitas industri dan transportasi.
Oleh karenanya, pemerintah berkomitmen untuk melestarikan keanekaragaman hayati Indonesia melalui upaya konservasi yang sistematis, yakni perlindungan sistem pendukung kehidupan, pelestarian keanekaragaman spesies dan ekosistemnya, dan pemanfaatan sumber daya alam secara berkelanjutan.

Selain itu, pemerintah juga akan terus mengingatkan masyarakat Indonesia bahwa konservasi alam merupakan bagian integral dari pembangunan yang berkelanjutan. Salah satu capaian keberhasilan pemerintah adalah penurunan laju deforestasi. Penurunan angka deforestasi, menurut Tandya Tjahjana, menjadi bukti komitmen pemerintah dalam pemenuhan target dan sasaran global yang berkaitan dengan keanekaragaman hayati hutan.

“Peringatan ini harus terus dilaksanakan dan dipertahankan dalam setiap kegiatan,” kata Tandya saat membuka rangkaian puncak Peringatan Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) 2020 dan Kemah Konservasi, di Bontang Mangrove Park (BMP) Taman Nasional Kutai (TNK), Selasa (15/9/2020).

Sementara Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni mengapresiasi sekaligus menyambut baik penyelenggaraan acara yang bertema “Nagara Rimba Nusa”atau Merawat Peradaban Menjaga Alam. Acara ini, kata Neni, seolah pesan kepada seluruh stakeholder pembangunan ibu kota baru di Kaltim, agar menyelaraskan alam dan kemajuan peradaban
Hal tersebut sejalan dengan misi Kota Bontang: Green City, Smart City, Creative City,” ucap Neni.

Dikatakan pula, semangat berperadaban maju yang harmoni dengan alam di era milenial dan menjadi catatan sejarah dalam pembangunan ibu kota negara baru Indonesia.
Agar manusia semakin sadar akan pentingnya konservasi alam serta menggalang semangat dan memotivasi masyarakat Bontang untuk berperan aktif mencegah dan menyelamatkan alam dari berbagai ancaman. “Tentunya tidak melakukan kerusakan terhadap ekosistem alam yang dilindungi sebagai kawasan konservasi,” pungkasnya. (yim/red2)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti