Tokoh dan pejabat yang sempat didatangi pagi hingga siang kemarin, di antaranya Ketua PC NU Bontang Kamilan dan Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Bontang Amiluddin. “Gerakan coklit ini memastikan bahwa seluruh warga Bontang telah memenuhi syarat untuk memilih,” sebut Suardi.
Pelaksanaan coklit berlangsung kurang lebih selama satu bulan mulai 15 Juli hingga 13 Agustus 2020. Jumlah pemilih yang akan dicoklit di Kota Bontang berdasarkan Data Pemilih Tiap TPS (Formulir A.KWK) adalah 129.081 pemilih. Jumlah ini tersebar pada 375 Tempat Pemungutan Suara (TPS).
“Saya minta dalam coklit PPDP tetap menerapkan disiplin protokol kesehatan pencegahan covid-19 saat bertugas. Mulai dari menggunakan masker, face shield hingga kaos tangan,” ingatnya.
Diakuinya, berdasarkan pengalaman, dalam kegiatan coklit, pasti akan menemui banyak kendala. Mulai, tidak bisa bertemu dengan pemilih yang ada di rumah, hingga bertemu warga yang tidak memiliki identitas. “Kalau bertemu warga yang tidak memiliki identitas, yang harus dilakukan PPDP, tidak perlu mencatat. Tapi menyarankan ke bersangkutan datang ke Disdukcapil. Sehingga nanti jadi dasar untuk menjadi pemilih,” bebernya. “Kemudian kalau identitas kependudukan pemilih belum KTP-El, maka dicatat di formulir A.KWK dan atau A.A.KWK dan diberi keterangan belum KTP-El,” pungkasnya. (gs)