BONTANG – Bakhtiar Wakkang (BW), Wakil Ketua Komisi II DPRD Bontang mengeluhkan temuan pencemaran lingkungan yang terjadi di wilayah Bontang Lestari. Hal itu disampaikannya di sela-sela agenda Rapat Paripurna ke-5 masa sidang II DPRD Bontang, dalam rangka pengambilan keputusan terhadap 5 (lima) raperda kota Bontang, Rabu (25/1/2023).
Dikatakan Bakhtiar, pencemaran lingkungan yang terjadi akibat adanya kebakaran di PT Energi Unggul Persada (EUP) pada Sabtu (21/01/23) lalu, dan mengakibatkan tumpahan minyak di pinggiran laut.
“Akibat tumpahan minyak ini kemungkinan ada perubahan ekosistem di laut. Kebetulan mendapat laporan bahwa banyak Ikan Bawis yang mati karena itu,” ungkap Bakhtiar di tengah-tengah rapat sembari memutarkan video matinya ikan-ikan bawis di kawasan Bontang Lestari.
Menurutnya, hal ini merupakan permasalahan yang serius. Tidak bisa dianggap biasa. Lantaran itu ia meminta keseriusan Pemkot Bontang mengatasi persoalan tersebut.
Sementara itu, Basri Rase, Wali Kota Bontang menjelaskan, bahwa dirinya beserta Dinas Lingkungan Hidup (DLH), BPBD, Satpol PP, dan pihak-pihak terkait sudah mengunjungi lokasi pencemaran tersebut beberapa waktu lalu. Sudah mengambil sampel air maupun lumpur yang tercemar untuk diteliti di laboratorium.
“Kami sudah kirim sampelnya keluar, tapi belum dapat laporan hasil. Kami juga sudah pasang semacam jaring, agar tumpahan itu tidak sampai ke laut lepas,” beber Basri menjelaskan langkah-langkah pemkot mengatasi persoalan tersebut.
Pihaknya terus melakukan pemantauan sampai saat ini. Dinas Perikanan pun sudah melakukan pemantauan kepada petani ataupun nelayan yang terimbas pencemaran itu.
Ke depannya, Basri meminta Bakhtiar atau komisi II untuk berbicara langsung dengan DLH, untuk membahas langkah selanjutnya dalam mengatasi pencemaran lingkungan tersebut.
“Saran saya panggil saja Kepala DLH ke DPRD untuk dimintai penjelasan. Panggil juga pihak PT EUP untuk meminta penjelasan secara detil,” tegasnya.
Bakhtiar berharap pemerintah bisa cepat dan tanggap untuk mengatasi pencemaran ini. Karena kondisi ini juga dampaknya akan dirasakan oleh warga Bontang. (sya/al)