spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Butuh Pengendalian Banjir untuk Kawasan Petung

PENAJAM – Potensi bencana banjir di Kelurahan Petung, Kecamatan Penajam, Penajam Paser Utara (PPU) mencuat dalam musyawarah rembuk pembangunan (musrembang) kelurahan. Meminta permohonan pembangunan infrastruktur pengendalian banjir segera diadakan.

Masyarakat dan tokoh Petung mengusulkan beberapa pembangunan pada tahun 2024 mendatang. Usulan tersebut mulai dari infrastrukur dasar, hingga pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM).

“Beberapa usulan itu disampaikan masyarakat melalui musrembang tingkat kelurahan pada Kamis (26/1/2023),” ujar Lurah Petung, Achmad Fitriyadi, Jumat (27/1/2023).

Usulan masyarkat, yang menjadi skala prioritas meliputi perbaikan atau peningkatan jalan, penerangan jalan umum, pelatihan keterampilan bagi masyarakat. Ia menjelaskan bahwa beberapa dari usulan tersebut bahkan ada yang sudah diusulkan selama 16 tahun, namun belum pernah terealisasi.

“Ada beberapa jalan yang kemudian 16 tahun diusulkan, 16 tahun juga hadir di Musrenbang tapi tidak terakomodir dan kebetulan juga ada di RT 16,” tandasnya.

Soal peningkatan kapasitas SDM melalui pelatihan keterampilan ini juga sangat diperlukan. Sebagai salah satu upaya masyarakat lokal meningkatkan kompetensi seiring dengan pindahnya Ibu Kota Nusantara (IKN).

“Pelatihan SDM, kita akan coba pelatihan yang berkolaborasi dengan perusahaan di Petung. Untuk peningkatan kapasitas SDM seperti pelatihan security dan pelatihan yang menunjang bagaimana hari ini dengan adanya IKN,” jelasnya.

Persoalan infrastrukur dasar menjadi prioritas lantaran Petung merupakan salah satu daerah paling padat penduduk di PPU. Disamping itu Petung juga merupakan pusat ekonomi Benuo Taka.

Kemudian yang paling dasar dibutuhkan, sebutnya, ialah pemenuhan kebutuhan air bersih, dan perbaikan drainase. Sebab, kondisi wilayah Petung yang masih sering banjir, terlebih ketika curah hujan tinggi dengan durasi yang lama, kerap terjadi.

“Kita juga bicara hujan banjir makanya drainase menjadi skala prioritas karena dari Gunung Kompi sampai sungai Tunan itu bermasalah dengan tersumbatnya aliran air,” kata Achmad.

Achmad Fitriady berharap, usulan warganya ini dapat terakomodir seluruhnya. Selanjutnya, usulan seluruh masyarakat ini akan segera disampaikan ke kecamatan, untuk dibahas dalam musrenbang tingkat kecamatan.

“Secara urgensi semua merupakan skala prioritas untuk di Petung karena Petung adalah daerah yang berkembang dengan cepat dan juga merupakan pusat ekonomi,” pungkas Achmad. (SBK)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img