SAMARINDA – Perusahaan Umum (Perum) Bulog Cabang Samarinda, Kalimantan Timur, hingga akhir 2023 akan menyalurkan sebanyak 3,59 juta ton beras Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).
“Kami optimistis target ini bisa tercapai sebelum akhir tahun karena hingga Senin kemarin sudah terdistribusi 2,68 juta ton lebih atau mencapai 74,75 persen,” kata Kepala Perum Bulog Cabang Samarinda Maradona Singal di Samarinda, Selasa (29/8/2023).
SPHP merupakan salah satu program pemerintah sebagai upaya menjaga stabilitas harga sekaligus mengendalikan inflasi agar harga tidak mengalami kenaikan terlalu tinggi.
Saat ini harga beras memang naik, namun kenaikannya masih dalam batas normal. Jika tidak ada gerakan pengendalian inflasi yang salah satunya melalui Program SPHP maka harga beras bisa lebih tinggi lagi.
Ia menjelaskan bahwa beras dari Program SPHP merupakan penugasan pemerintah pusat melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas) dengan kriteria beras medium dan dengan harga lebih murah dari harga pasar.
Perbandingannya seperti saat ini harga beras premium di pasar pada kisaran Rp15 ribu per kilogram (kg), sedangkan beras medium yang dijual Bulog Samarinda dari Program SPHP hanya seharga Rp8.600 per kg, lebih murah dari harga pasar.
Pendistribusian beras dari Program SPHP ini bisa melalui dua pola, pertama adalah bisa dijual langsung ke konsumen atau masyarakat, dan yang kedua bisa dijual melalui mitra seperti pedagang di pasar-pasar tradisional.
Untuk pendistribusian melalui mitra ini seperti yang dilakukan dalam dua hari terakhir, yakni pada Minggu dan Senin (27-28/8) yang melibatkan beberapa pedagang beras di pasar tradisional di Kota Samarinda.
Setidaknya terdapat 10 pasar di Kota Samarinda yang menjual beras premium dengan harga murah dari program SPSH, antara lain Pasar Kedondong, Pasar Kemuning, dan Pasar Harapan Baru, Pasar Segiri, Pasar Rakyat Loa Bahu dan Pasar Ijabah. (Ant/MK)
Pewarta : M.Ghofar
Editor : Agus Salim