PENAJAM – Proyek menara penantang Monumen Nasional (Monas) yang rencananya dibangun di Penajam Paser Utara (PPU) batal dilanjutkan. Pertimbangannya, arah prioritas pembangunan Pemkab PPU pada 2023 ialah infrastruktur dasar.
Rencana pembangunan tower telah mencuat sejak 2021, di masa kepemimpinan Bupati PPU Abdul Gafur Mas’ud (AGM). Bahkan pada tahun lalu, anggaran sekira Rp 3,7 miliar telah teralokasikan untuk perencanaan landmark dan telah dikerjakan.
“Saya pikir rencana itu bagus saja, agar PPU punya landmark. Tetapi untuk sementara itu bukan jadi prioritas kita,” kata Plt Bupati PPU Hamdam Pongrewa, Minggu (23/10/2022).
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2023 saat ini tengah memasuki masa pembahasan, antar TAPD dan Banggar DPRD PPU. Hamdam mengungkapkan dalam pembahasan itu, eksekutif maupun legislatif senada dalam memprioritaskan pemenuhan kebutuhan yang dianggap penting untuk segera direalisasikan.
Hamdam menyebutkan, satu di antaranya ialah sesuai masukan masyarakat yang tertampung dalam pandangan fraksi-fraksi di DPRD, yaitu pembangunan kantor organisasi perangkat daerah (OPD). Selebihnya ialah pembangunan infrastruktur jalan, pendidikan, kesehatan dan beberapa lagi.
“Prioritas kita itu adalah bagaimana mempercepat penyelesaian pembangunan kantor pemerintahan. Karena masih banyak yang belum punya gedung permanen. Masa mau selamanya mereka pinjam atau sewa,” jelasnya.
Untuk diketahui, Tower Penajam yang dicanangkan memiliki ketinggian 150 meter, melebihi Tugu Monas di DKI Jakarta yang hanya 132 meter. Lokasi yang dikaji ialah di kawasan Stadion Penajam di Kilometer 9 Nipah-Nipah Kecamatan Penajam, berhadapan dengan Stadion Panglima Sentik.
Dalam kajiannya, sekira 6 hektare lahan telah ditetapkan sebagai lokasi (penlok) sebagai kompleksnya. Dengan total anggaran keseluruhan mencapai Rp 150 miliar.
Sedari awal skema pembangunan Tower Penajam yang disusun Pemkab PPU berharap bantuan dari pemerintah pusat. Pasalnya anggaran daerah memang belum mampu membiayai sepenuhnya proyek tersebut.
Lebih lanjut, Hamdam menilai rencana pembangunan tower ini cukup bagus bagi perkembangan kepariwisataan daerah. Maka dari itu, lanjutnya, pembangunan Tower Penajam tidak menutup kemungkinan ke depan akan tetap dibangun. Dengan catatan apabila pemerintah daerah memiliki cukup anggaran.
“Kalau memang nanti tersedia cukup dana, ya bisa kita lanjutkan. Karena itu juga bisa menjadi ikon Kabupaten PPU. Seperti rencana awal, agar daerah kita tidak kalah saing dengan IKN (Ibu Kota Nusantara) nantinya,” pungkasnya. (sbk)