BALIKPAPAN – Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kaltim, Sri Wahyuni, membuka rapat kerja koordinasi Balai Layanan Platform Teknologi (BLPT) dan Balai Tekkom yang diadakan di Hotel Swiss-Belhotel Balikpapan, Rabu (30/10). Kegiatan ini merupakan sinergi dengan pemerintah daerah untuk mendorong pengembangan dan peningkatan pemanfaatan platform teknologi pendidikan.
Sri Wahyuni menyampaikan bahwa dalam upaya meningkatkan digitalisasi di dunia pendidikan, telah tersedia berbagai fasilitas pembelajaran di sekolah-sekolah. Tantangan saat ini adalah memperkuat pemanfaatan infrastruktur digital yang telah ada oleh sekolah dan tenaga pendidik.
“Mudah-mudahan dalam pelaksanaan rakor ini kita bisa memperoleh hal-hal baru yang memperkaya pengenalan digital di sekolah-sekolah,” ujarnya.
Lebih lanjut, Sri Wahyuni menjelaskan bahwa Kalimantan Timur memiliki tantangan tersendiri dalam mewujudkan program ini, seperti masih adanya wilayah blankspot dan keterbatasan ketersediaan listrik di beberapa daerah.
“Selain itu, ketersediaan tenaga pendidik juga menjadi salah satu kendala dalam pelaksanaan digitalisasi ini. Oleh karena itu, pelatihan dan pengembangan tenaga pendidik sangat dibutuhkan untuk mendukung digitalisasi,” jelasnya.
Kepala BLPT, Wibowo Mukti, menambahkan bahwa rakor ini diikuti oleh BLPT dari seluruh Indonesia. Sesuai dengan tema “Nusantara Baru, Pendidikan Maju Bersama BLPT dan Balai Tekkom,” kegiatan ini bertujuan untuk menyelaraskan program kerja daerah dengan program Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah.
Dalam rakor ini, beberapa aspek utama yang dibahas antara lain infrastruktur, mulai dari perangkat keras hingga infrastruktur pendukung seperti listrik. Selain itu, dibahas pula ketersediaan konten digital serta kompetensi SDM dalam memanfaatkan infrastruktur yang ada.
“Kita perlu menyamakan persepsi agar sejalan dalam mewujudkan ekosistem transportasi digital. Hal ini penting untuk membentuk ekosistem yang mendukung transformasi digital,” katanya.
Di kesempatan lain, salah satu peserta dari Dinas Pendidikan Papua Pegunungan, Melkius Itlay, berharap program ini juga dapat dikembangkan di wilayahnya. Sebagai provinsi baru, Papua Pegunungan belum memiliki fasilitas pendukung untuk melaksanakan program ini secara maksimal.
“Saya berharap program ini bisa dikembangkan di sana karena kami adalah daerah yang baru dan saat ini belum memiliki fasilitas pendukung yang memadai,” ujarnya.
Melkius mengakui bahwa program ini sangat bagus dan memiliki prospek yang baik, namun membutuhkan persiapan dan fasilitas yang lebih baik di wilayahnya.
“Melalui kegiatan ini, kami mendapatkan banyak pelajaran yang dapat menjadi dorongan bagi kami untuk menyesuaikan dengan perkembangan teknologi saat ini,” tutupnya. (Diskominfokaltim/adv)
Penulis: Aprianto
Editor: Agus S