spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Bermodal Mulut Manis, Aksi Lansia Tipu 10 Orang di Balikpapan

Eris Mutiari, perempuan 25 tahun, setengah terperanjat ketika melihat seorang pria tua asing berdiri di depan rumahnya pada Kamis (24/6/2021) sore. Lelaki yang mengenakan kemeja putih kumuh dan topi hitam itu memperkenalkan diri dengan nama Gianto. Ia mencari ayah Eris.

Kepada Eris dan ibunya, Gianto bilang, hendak menawarkan pekerjaan. Akan tetapi, yang dicarinya sedang tidak ada di tempat. Lagi pula, ayah Eris tidak sedang mencari pekerjaan karena sudah ada. Namun, bagi ibu Eris, tawaran tersebut adalah peluang emas. Ia menghubungi keponakannya yang kebetulan sedang mencari pekerjaan.

“Dia menawarkan kerja di perusahaan migas sebagai admin gudang. Kantornya di Jalan Pupuk,” cerita Eris yang tinggal di Jalan Asrama Bukit, Balikpapan Barat, kepada kaltimkece.id jaringan mediakaltim.com, Senin (19/7/2021).

Tak ingin menyia-nyiakan kesempatan, sepupu Eris segera menerima tawaran itu. Esoknya, Gianto membawa sepupu Eris ke rumah sakit swasta di Balikpapan Selatan untuk melakukan medical check up sebagai syarat kerja. Setibanya di rumah sakit, Gianto meminta uang Rp 1,8 juta kepada pemuda 23 tahun itu. Alasannya untuk membayar administrasi medical check up.

Tanpa curiga, sepupu Eris menuruti permintaan tersebut. Setelah menyerahkan uang tunai Rp 1,8 juta, sepupu Eris disuruh Gianto mencetak foto. Sang sepupu pun keluar rumah sakit untuk mengurus permintaan Gianto tersebut. Betapa paniknya remaja tersebut sekembalinya dari cetak foto. Ia tak pernah lagi menemukan Gianto.

“Padahal, saya sudah kirim pesan ke WhatssApp-nya, jangan pernah kasih uang. Tapi, dibacanya terlambat,” kenang Eris.

Kejahatan yang dilakukan Gianto itu segera didengar keluarga besar Eris. Marah, pihak keluarga mencari Gianto. Sejumlah rekaman kamera pengawas yang menampilkan wajah Gianto di rumah sakit tersebut diminta pihak keluarga Eris. Bermodalkan rekaman CCTV, mereka melaporkan Gianto ke kepolisian. Termasuk menyebarkannya ke media sosial, turut dilakukan. Akan tetapi, hingga pekan berganti pekan, Gianto tetap tak diketahui jejaknya.

“Kami juga sudah mendatangi perusahaan yang di maksud. Tapi ternyata, perusahaanya itu fiktif, enggak ada,” beber Eris.

Secara tak sengaja pada Selasa (13/7/2021), ayah Eris melihat seorang pria tua mengenakan kemeja kumuh dan topi hitam di Kelurahan Karang Jati, Kecamatan Balikpapan Tengah. Berdasarkan rekaman CCTV, wajah pria tua tersebut sangat mirip dengan Gianto. Tanpa basa-basi, ayah Eris meringkus pria tersebut dan menyerahkannya kepada polisi. “Tapi, saat itu, dia belum mau mengakui telah menipu sepupu saya,” sebut Eris.

Hasil pemeriksaan kepolisian, nama penipu sepupu Eris bukanlah Gianto melainkan inisial Mh, 57 tahun. Dia tinggal di Kelurahan Lamaru, Balikpapan Timur. Meski belum mengakui perbuatan jahatnya, Mh tetap dijadikan tersangka oleh polisi. Dasarnya, selain bukti rekaman CCTV, adalah laporan sejumlah warga yang merasa ditipu Mh.

“Ada 10 korbannya tersangka ini. Rata-rata, korban diminta Rp 1 sampai 2 juta. Modusnya juga sama, menawarkan pekerjaan. Total, tersangka meraup Rp 20 juta dari para korbannya,” ungkap Kepala Satuan Reserse Kriminal, Kepolisian Resor Kota Balikpapan, Komisaris Polisi Rengga Puspo Saputro.

Kendati telah dijadikan tersangka, polisi belum menahan Mh. Pasalnya, lelaki berusia senja itu terkonfirmasi positif Covid-19. Kini, ia tengah terbaring tak berdaya di kasur isolasi rumah sakit. Polisi masih terus menyelidiki kasus ini. “Kami kenakan tersangka pasal 372 dan 378 KUHP, tentang penggelapan dan penipuan,” jelas Kompol Rengga Puspo Saputro. (kk)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img