spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berkunjung ke Taqwa Al Amin, Masjid Tertua di Pinrang Berumur 409 Tahun

Masjid Taqwa Al Amin adalah salah satu masjid tertua yang ada di Kabupaten Pinrang. Uniknya, masjid ini berdiri kokoh di atas bongkahan dua batu besar setinggi 5 meter dari dasar tanah.

Bangunan seluas 110 meter per segi ini diperkirakan sudah berusia 409 tahun.
Letak masjid berada di atas puncak Gunung Bajai (tempat Pembangkit Listrik Tenaga Air Bakaru), sekitar 1.000 meter di atas permukaan laut di Dusun Tondo Bunga, Desa Kariango, Kecamatan Lembang, Kabupaten Pinrang.

Masjid ini dibangun oleh seorang ulama bernama Andi Al-Amin antara tahun 1612-1613 yang merupakan kerabat Arung Palakka, Raja Bone.

Berdasarkan informasi yang dihimpun mediakaltim.com di lokasi, Sabtu (29 /1/2022), masjid awalnya dibangun dari kayu kanyuruan dan kambelu dengan atap dari ijuk. Namun, pembangunan masjid ini tidak di sertai dengan pembuatan tangga.

Setelah generasi kedua pendiri masjid membuatkan tangga dari bambu dan pada imam yang ke tiga. Tangga masjid terbuat dari batu seperti yang ada saat ini. Keunikan lain, masjid ini dulunya memiliki lorong angin pada sisi kedua batu penyangganya.

Lorong angin tersebut yang memicu terjadinya pusaran angin, hingga ke lantai atas (tempat salat jamaah) yang berfungsi sebagai pendingin ruangan. Hanya saja kini, lorong pusaran angin tersebut sudah ditutup tumpukan batu.

Sementara bagian belakang bongkahan batu bangunan itu, terdapat dua makam pendiri masjid yakni makam Al-Amin dan istri. Pada tahun 1978, penduduk setempat merenovasi masjid agar terlihat modern, dengan

Namun, renovasi kala itu banyak menggunakan bahan kayu, hingga pada renovasi berikutnya di tahun 1998, bahan kayu diganti beton.

Nurdin, salah seorang pengunjung yang datang dari Penajam Paser Utara (PPU) bersama keluarganya, mengaku kagum sekaligus bangga leluhurnya bisa mewariskan sekaligus menjaga bangunan bernilai sejarah tersebut.

Nurdin menyebut baru pertama kali menginjakan kakinya di tanah Letta Dusun Tondo Bunga, Desa Kariango, Kecamatan Lembang, Kabupaten Pinrang. Kedatangannya selain berkunjung ke keluarganya, sekalian berziarah ke makam leluhurnya Arung Letta (Raja Letta ke-9) bernama Puang Tellu Tombinna.

Kedatangan Nurdin bersama keluarganya untuk mengetahui sejarah kerajaan Letta dimasa lampau serta sejumlah peninggalannya di Dusun Tondo Bunga. “Saya masih ada garis keturunan Raja Letta, kakek kami sering menceritkan tentang tanah leluhur kami,” katanya.

Tokoh masyarakat Kariango, ibu Ida mengatakan, masjid Taqwa dibangun seorang ulama bernama Andi Al-Amin yang datang ke kampung itu sekitar tahun 1611, kemudian menikah dengan warga setempat. Setahun kemudian ia mulai membangun masjid tersebut. “Usia masjid sekitar 400 tahun. Dibangun oleh Andi Al-Amin sekitar tahun 1612 masehi,” jelasnya.

Ida mengatakan, Al Amin berada di Tondong Bunga ketika terjadi perang antara Balanipa dan Topango, sehingga kerajaan Bone yang menjalin hubungan dengan kerajaaan Letta membantu Pasukan Topango.

Ketika Arung (Raja) Letta ke-9 bernama Tellu Tombinna berkunjung ke Bone untuk melihat warga kerajaan Letta yang diungsikan ke sana, dia melihat Al Amin sedang mengaji di sebuah masjid kerajaan. Arung Letta lantas meminta Raja Bone untuk membawa Al Amin ke Letta.

“Saat itu warga di kerajaan Letta sudah memeluk agama Islam, hanya saja belum memiliki guru mengaji, sehingga Arung Letta berinisiatif membawa Al Amin untuk mengajar mengaji di kerajaan Letta,” tutupnya. (nrd)

⚠️ Peringatan Plagiarisme

Dilarang mengutip, menyalin, atau memperbanyak isi berita maupun foto dalam bentuk apa pun tanpa izin tertulis dari Redaksi. Pelanggaran terhadap hak cipta dapat dikenakan sanksi sesuai UU Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta dengan ancaman pidana penjara maksimal 10 tahun dan/atau denda hingga Rp4 miliar.