spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Bangunan Tanpa Alat Proteksi, Petugas Bermodal Keberanian

Musibah kebakaran di Kutai Timur (Kutim) tidak sebanyak di Samarinda dan Kutai Kartanegara. Pada 2021 ada 33 musibah kebakaran. Sementara pada Januari-Maret 2022 tercatat 6 peristiwa kebakaran.

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran (Disdamkar) dan Penyelamatan Kutim, Failu mengatakan, dari 33 kejadian pada 2021 itu, di antaranya 25 kebakaran pemukiman, 3 kendaraan, dan selebihnya kebakaran lahan atau hutan.

“Sementara untuk 2022, terjadi 6 kali kebakaran dan semuanya kebakaran bangunan rumah,” kata Failu saat ditemui Media Kaltim di ruang kerjanya, Kamis (14/4/2022). Kebakaran dalam waktu tiga bulan ini tambahnya, menimbulkan kerugian sekitar Rp 1,5 miliar dan tidak ada korban jiwa.

Data Disdamkar dan Penyelamatan Kutim menyebutkan, penyebab utama kebakaran adalah hubungan arus pendek listrik atau korsleting, api dari kompor, dan puntung rokok masih menyala dibuang sembarangan.

“Berdasarkan rekap data 2022 sampai April, kasus kebakaran kebanyakan akibat arus pendek listrik dan kelalaian saat memasak lupa mematikan kompor,” kata Failu.

Menurutnya, hampir semua wilayah di Kutim rawan kebakaran. Untuk kebakaran lahan katanya, lebih disebabkan musim kemarau dan kurang kepedulian masyarakat, seperti membiarkan banyaknya semak belukar atau membiarkan kebakaran lahan yang awalnya kecil.

Dia juga mengatakan, kebanyakan bangunan yang terbakar karena tidak tersedia alat proteksi kebakaran yang memadai. Dari pengamatannya, bangunan-bangunan di Sangatta selama ini tidak mempunyai sistem proteksi kebakaran. Kalaupun ada tidak memadai.

“Seharusnya syarat sebelum pembangunan harus ada rekomendasi dari Dinas Pemadam Kebakaran, yakni layak fungsi proyeksi kebakaran,” tegasnya.

Dia menyampaikan, setiap bangunan pemerintah, swasta maupun masyarakat, sebelum melakukan pembangunan kecuali rumah tinggal sederhana atau rumah penduduk, harusnya mempunyai alat proteksi kebakaran yang memadai.

“Yang mengetahui memadai atau tidaknya sistem proteksi kebakaran tersebut adalah Dinas Pemadam Kebakaran. Artinya, sebelum dilakukan pembangunan, harus ada rekomendasi dari Dinas Damkar terlebih dahulu,” jelasnya.

MODAL KEBERANIAN

Failu mengatakan, kebanyakan personelnya hanya bermodalkan keberanian karena tak ditunjang peralatan dan perlengkapan memadai. “Sampai saat ini peralatan yang kami punya bisa dikata sangat kekurangan. APD (alat pelindung diri, Red.) seperti baju anti panas dan helm sudah tidak layak. Personel kami hanya bermodal keberanian yang besar,” paparnya.

Failu menambahkan, keahlian yang dimiliki petugas pemadam juga belum sesuai standar. “Minimal mereka harus mengikuti diklat tingkat I. Namun sampai saat ini petugas kami belum ada yang bersertifikat. Mereka hanya bermodal keberanian dan sudah tertanam di jiwa mereka bekerja atas dasar kemanusiaan,” ujarnya.

Selain itu, katanya, jumlah Pos Damkar belum sebanding dengan luas wilayah dan kepadatan penduduk serta bangunan di Kutim. Bahkan, alat-alat pemadam kebakaran yang dimiliki pun masih sangat jauh dari cukup. “Idealnya kita harus punya 15 Pos Damkar. Tapi sekarang baru ada 10 Pos,” sebutnya.

10 pos pemadam kebakaran di Kutim, di antaranya pos pemadam Jalan Pendidikan, Kecamatan Sangatta Utara, Kecamatan Sangatta Selatan, Jalan Soekarno-Hatta, Kecamatan Wahau dan Kongbeng. Jumlah personel sebanyak 245 orang tersebar di 10 pos di Sangatta maupun luar Sangatta.

“Di Kutim ini juga belum terbentuk tim relawan. Sebenarnya relawan itu sangat dibutuhkan namun saya berpikir kebutuhan seperti kelengkapan APD untuk personel kami saja masih kekurangan. Padahal jika ada relawan kita bisa beri modal APD untuk keselamatan jiwa,” harapnya.

Failu mengimbau, masyarakat berhati-hati selama Ramadan dan Lebaran, terutama dalam penggunaan listrik dan kompor.  “Seperti stop kontak listrik jangan sampai tumpang tindih, kabelnya harus standar PLN. Kemudian, penyiapan buka puasa dan sahur jangan sampai lalai menggunakan kompor,” tutupnya. (ref)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img