TENGGARONG – Sektor pertanian menjadi salah satu urat nadi perekonomian di Kelurahan Maluhu. Potensi inipun terus dikembangkan dan ditingkatkan infrastruktur penunjangnya, salah satunya dengan membangun embung yang terletak di RT 18 Kelurahan Maluhu.
Embung yang berada di areal seluas 8 hektare (ha) ini, berfungsi sebagai sumber pencairan dan irigasi. Tepatnya areal pertanian di RT 17, TT 18, RT 19, RT 20, RT 21 dan sekitarnya.
“Jadi Embung Maluhu ini memiliki fungsi utama untuk irigasi lahan pertanian warga kami,” ungkap Lurah Maluhu, Tri Joko Kuncoro.
Namun potensi lain pun dilirik olehnya. Yakni dengan menjadikannya sebagai lokasi pengendalian banjir. Pun dikembangkan lebih luas lagi menjadi kawasan perikanan dan pariwisata.
“Jadi ada 3 sektor yang akan coba kami kembangkan di sekitar kawasan Embung Maluhu ini,” lanjutnya.
Untuk mendukung konsep ini, pemerintah Kelurahan Maluhu akan ditambah fasilitas lainnya. Seperti jogging track bagi warga yang ingin berolahraga, lokasi perkemahan, hingg menjadi lokasi pemancingan dengan menyebar beberapa jenis ikan di sana. Kenudian akan ada kelompok perikanan yang mengelolanya.
Awalnya, sejak 2023 lalu ia memang sudah melihat potensi besar pada Embung Maluhu ini. Memastikan berfungsi maksimal, maka ia merehabilitasi total Embung Maluhu dengan anggaran Rp 3 miliar pada 2024 lalu. Dan menjadi primadona baru di Kelurahan Maluhu.
“Penunjang fasilitasnya nanti kami tambahkan balai pertemuannya, terus ada toiletnya dan lampu-lampu, taman dan gazebo,” tutup Tri Joko Kuncoro. (Adv)
Penulis : Muhammad Rafi’i