SAMARINDA- Mengantisipasi dampak terus naiknya harga BBM yang lambat laun berdampak terhadap tarif listrik, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi (DPK) Kaltim mengusulkan tahun depan sebagian unit layanan menggunakan listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).
Kepada sejumlah wartawan, Kadis PK Kaltim M Syafranuddin menerangkan, pada APBD-Perubahan Tahun 2022 pada Depo Arsip, akan dipasang sejumlah AC agar suhu ruangan tempat disimpanya arsip atau dokumen Pemprov Kaltim, terjaga. “Penggunaan AC itu memerlukan listrik besar, karenanya kami berpikir untuk memenuhi kebutuhan listrik yang ada perlu ditambah daya yang salah satunya menggukanan PLTS,” ungkapnya.
Ditambahkannya, listrik yang dihasilkan dari sinar matahari ini, dirancang untuk keperluan sehari-hari seperti lampu, komputer, atau peralatan yang memerlukan daya listrik kecil. Sementara untuk AC, menggunakan daya listrik dari PLN yang selama ini digunakan.
Terkait besaran daya dan biaya yang dibutuhkan, pria yang akrab disapa Ivan ini menjelaskan, untuk tahap awal memerlukan dana besar yakni sekitar Rp 2 miliar. Dimana masing-masing Rp 1 miliar untuk keperluan Depo Arsip yang berada di Jalan Bung Tomp Samarinda, dan Rp 1 miliat untuk keperluan kantor dan Unit Layanan Perpustakaan Umum yang berada di Jalan Juanda Samarinda. “Secara teknis kami tidak mengetahui bagaimana jaringan dan pembiayaannya, karenanya kedepan diharapkan ada advis dari Dinas ESDM Kaltim yang sudah berpengalaman,” bebernya.
Ditambahkan, Dinas PK Kaltim setelah melakukan penataan ruangan layanan keperpustakaan, akan meningkatkan jam layanan kepada masyarakat hingga pukul 22.00 Wita dan hari layanan.
Selama ini, lanjut Ivan, jam layanan terbatas hingga pukul 16.00 Wita dengan hari layanan Senin hingga Jumat. Sementara sejumlah pemusaka berharap ada layanan esktra karena mereka kerap terbentur dengan waktu kuliah atau kerja. (rls)