Catatan Rizal Effendi
BAKAL calon gubernur (Bacagub) Kaltim 2024 sampai saat ini masih 3 orang. Isran Noor (IN), Mahyudin, dan Haji Rudy Mas’ud (Harum). Belum ada tanda-tanda ada tambahan. Padahal kalau dari jumlah kursi di DPRD Kaltim, sangat memungkinkan 5 pasangan calon yang muncul. Pada Pilgub Kaltim 2018 lalu, ada 4 pasangan yang maju.
Yang masih kita tunggu sikap PDIP, yang biasanya langganan mengusung calon. Tapi suasana kebatinannya memang beda. Karena PDIP Kaltim kali ini berdasarkan hasil Pileg 2024 hanya di urutan ke-3 dengan perolehan 9 kursi. Jadi tidak bisa mengajukan calon sendiri kecuali berkoalisi.
Dari 3 bacagub tadi, baru Harum yang jelas perahunya. Ketua DPD Golkar Kaltim dan anggota Komisi III DPR RI itu, sudah pasti menggunakan perahunya sendiri, yang meraup 15 kursi di DPRD Kaltim. Sudah lebih dari cukup dari batas persyaratan 11 kursi.
Sedang IN dan Mahyudin belum dapat dipastikan. Mereka sama-sama masih di simpang jalan, apakah menggunakan jalur perseorangan atau jalur partai. Tentulah mereka melihat perkembangan yang terjadi ke depan dan lihat kesiapan dukungan.
Lalu ke arah mana partai-partai yang ada? Sebagai catatan kita, hasil Pileg 2024 untuk DPRD Kaltim, Golkar meraih 15 kursi, Gerindra 10, PDIP 9, PKB 6, PAN 4, PKS 4, Nasdem 3, Demokrat dan PPP sama-sama 2 kursi.
Jika Harum berhasil menggaet Sekretaris DPD Gerindra Kaltim Seno Aji sebagai wakilnya (cawagub), maka pasangan Harum-Seno sudah mengantongi 25 kursi. Itu hampir separuh dari jumlah kursi yang ada di DPRD Kaltim.
Dalam pemberitaan TRIBUNKALTARA.COM, Partai Golkar Kaltim tengah membangun koalisi besar. Harum tidak ragu-ragu ikut mendaftar di sekretariat PDIP, PKB, Nasdem, dan Demokrat. “Atas instruksi Pak Rudy Mas’ud, semua partai kita ajak untuk dikompromikan dan dinegosiasikan jangan sampai ada yang terlepas di Pilkada ini,” kata Sudarno, wakil ketua Bidang Media.
Kalau Harum berhasil merengkuh keempat partai itu, maka koalisi Golkar sudah mencapai 45 kursi. Itu berarti sisa 10 kursi. Sudah pasti, tidak cukup lagi buat IN dan Mahyudin untuk menggunakan perahu partai untuk maju. Kecuali jalur perseorangan atau independen.
Tapi apakah itu memang terwujud? Kita masih menunggu perkembangan ke depan. Karena IN dan Mahyudin juga melakukan pendekatan yang sama. Mereka tidak tinggal diam. Ketiganya sama-sama raja. Sama-sama sakti. Sama-sama kuat lobinya. IN Si Raja Naga, Harum si Raja Minyak, dan Mahyudin si Raja Ayam.
Dari kubu IN terdengar kabar mereka bisa merebut 18 kursi. Yang kita tahu IN juga dekat dengan Prabowo. Jadi meski Harum sebagai ketua Tim Kemenangan Prabowo-Gibran di Kaltim, IN juga punya andil memenangkan Prabowo. Dia menggelar beberapa kali kampanye, yang mendukung pasangan No 2. Karena itu siapa yang mendapat surat rekomendasi dari Prabowo masih tanda tanya.
IN dan Mahyudin juga hadir di acara pertemuan DPP PKB di Jakarta. Malah kabarnya ketika nama Isran Noor disebut, applaus para undangan bergema memberi apresiasi. Itu pertanda IN mendapat perhatian khusus. Sementara saya lihat ada juga foto pertemuan khusus Mahyudin dengan Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan, yang akrab dipanggil Bang Zul. Tapi IN juga mendaftar di sini.
Dari Posko Isran-Hadi di Jl Arif Rahman Hakim Samarinda dilaporkan, mereka sudah berhasil mengumpulkan sebanyak 295.251 surat dukungan (surduk). Tersebar di 10 kabupaten/kota. Jadi sudah melampaui persyaratan KPU, yang ditetapkan 236.185 surduk jika melalui jalur perseorangan.
Ketua Tim Pemenangan Isran-Hadi, Iswan Priady mengatakan, meski surduk yang mereka kumpulkan sudah lebih dari cukup, toh penentuan jalur mana yang bakal dijalani belum diputuskan. “Nanti Rabu (8/5) ini ada statement buat media. Akan kita umumkan keputusan langkah politik paslon kebanggaan kami, Isran-Hadi,” tandasnya.
Kalaulah benar Isran-Hadi akan mengumumkan perahunya sekarang, maka ada kemungkinan mereka menggunakan jalur perseorangan atau independen. Soalnya partai-partai masih dalam masa pendaftaran dan belum ada isyarat segera memutuskan siapa calon atau paslon pilihan mereka. Tapi namanya Si Raja Naga, bisa saja yang diumumkan benar-benar kejutan.
KIBARKAN “HARUS”
Di kalangan keluarga besar Golkar di daerah ini mulai beredar desain wajah Harum bersama Seno Aji, sekretaris DPD Gerindra Kaltim, yang juga wakil ketua DPRD Kaltim. Tagline-nya menarik juga. “Rakyat Kaltim HARUS Sejahtera dan Mandiri.
HARUS itu akronim perpaduan nama Harum dan Seno Aji. Jadi visinya membuat Rakyat Kaltim Sejahtera dan Mandiri. Maknanya tidak jauh berbeda dengan Kaltim Berdaulat 2 milik Isran-Hadi dan Kaltim Keren dari Mahyudin. Kalaupun beda, biasanya dari penajaman program prioritas yang mereka tetapkan.
Sejauh ini belum ada komentar terbaru dari Ketua DPD Gerindra Kaltim, Andi Harun (AH), yang juga wali Kota Samarinda apakah Seno Aji sudah direstui secara resmi oleh Ketua Umum DPP Gerindra Prabowo Subianto. Dan bagaimana nasib pencalonan AH sendiri baik di Pilgub ataupun di Pilwali Samarinda.
Kabar terbaru beredar di kalangan anggota DPRD Kaltim di Karang Paci, kalau tongkat komando Gerindra Kaltim sudah atau dalam proses lepas dari AH. Budisatrio Djiwandono, anggota DPR RI dapil Kaltim yang juga keponakan Prabowo sepertinya ditunjuk sebagai pelaksana tugas (Plt). Sayang belum didapat konfirmasi dari berbagai pihak terkait berita ini.
Kalau Harum benar sudah satu chemistry dengan Seno Aji, itu berarti tinggal Mahyudin yang belum menentukan siapa pendampingnya. Beberapa waktu lalu, wakil ketua DPD RI ini menemui Rusmadi Wongso, wakil wali kota Samarinda. Ada yang menduga ini pertanda “perkawinan baru” setelah HARUS.
Mahyudin meminta kepada tim dan simpatisannya untuk bersabar. “Saya lagi terus melakukan langkah-langkah politik untuk memastikan perahu yang kita naiki menuju Pilgub 24 November mendatang,” jelasnya.
Dia tetap optimis “Kaltim Keren” bisa berkibar di panggung Pilgub Kaltim. Mahyudin salah seorang politisi Kaltim terbaik yang mampu bersaing di Jakarta. Dia pernah menjadi wakil ketua DPP Golkar dan wakil ketua MPR RI.
Untuk diketahui, jadwal Pilkada Serentak 2024 di antaranya waktu pemenuhan persyaratan perseorangan ke KPU 5 Mei – 19 Agustus, Pendaftaran Paslon 27 – 29 Agustus, Pelaksanaan Kampanye 25 September – 23 November, Masa Tenang 24 – 26 November serta Pelaksanaan Pemungutan Suara pada 27 November 2024. Siapa yang menang? Sabar ya, Mas? (*)