PASER – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Panglima Sebaya saat ini mengalami peningkatan kasus penyakit pneumonia, terutama pada anak-anak. Pneumonia adalah kondisi radang paru-paru yang diakibatkan infeksi saluran pernafasan.
Plt. Direktur RSUD Panglima Sebaya, dr. Kamal Anshari, mengungkapkan bahwa kasus penyakit ini meningkat, terutama selama musim kemarau, yang juga merupakan masa maraknya Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Kabupaten Paser.
“Selama musim kemarau ini, kami mengalami peningkatan kasus penyakit, terutama diare dan pneumonia. Karena penyakit ini menyebabkan peradangan atau infeksi di saluran pernapasan, sehingga kami lebih banyak menangani pneumonia, batuk, dan diare,” ungkap Kamal.
Sementara itu, kasus penyakit Demam Berdarah (DBD) cenderung fluktuatif, dengan rata-rata 25 kasus per bulan. “Sementara kasus pneumonia pada anak-anak mencapai sekitar 40 hingga 50 kasus per bulan, terutama dengan adanya banyak kebakaran,” tambahnya.
Kamal menjelaskan bahwa pneumonia lebih sering menyerang anak-anak dibandingkan orang dewasa. Dampak yang paling serius dari penyakit ini adalah dapat menyebabkan kematian jika tidak diobati dengan baik.
Pneumonia dapat menyebabkan kesulitan bernapas hingga memerlukan perawatan intensif di unit perawatan intensif (ICU). “Hingga saat ini, belum ada korban yang meninggal akibat penyakit ini, karena kami menanganinya dengan bantuan spesialis yang memiliki keahlian khusus dalam menangani kasus pneumonia,” jelasnya.
Kamal juga mencatat bahwa pneumonia adalah penyakit menular yang dapat menyebar melalui udara. Oleh karena itu, ia mengimbau masyarakat, terutama keluarga dengan anak-anak, untuk menjaga pola hidup sehat, terutama selama musim kemarau.
“Bagi mereka yang menderita pneumonia, penting untuk menjaga diri dan menggunakan masker guna mencegah penularan. Hal yang sama berlaku untuk DBD yang masih ada, kita harus melakukan tindakan pencegahan dengan 3M (Menguras, Menutup, dan Mengubur),” tutupnya. (bs)