TANJUNG REDEB – Pengembangan destinasi wisata terus digenjot Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau. Upaya yang dilakukan adalah melakukan perawatan di cagar budaya. Salah satu fokus ke depan adalah peninggalan sejarah.
Wakil Bupati Berau Gamalis menyampaikan, revitalisasi cagar budaya merupakan salah satu dari 18 program unggulan yang dicanangkan oleh Pemkab Berau. Sehingga, Gamalis menekankan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Berau, untuk segera melakukan pendataan terkait cagar budaya yang ada.
“Program pemugaran cagar budaya itu program kita, Disbudpar diharapkan cepat tanggap untuk menginventarisasi itu,” jelasnya, Jumat (30/9/2022).
Gamalis memberi contoh seperti cagar budaya makam kuda di Pulau Derawan. Diakuinya, cagar tersebut kurang mendapat perawatan. Ke depan, pihaknya akan memerhatikan cagar itu untuk mendapat perawatan. Dengan harapan menjadi daya tarik untuk meningkatkan kunjungan wisatawan.
“Kekayaan alam kita banyak tidak hanya bahari tapi sejarah juga perlu dilestarikan,” bebernya.
Gamalis juga mengajak masyarakat untuk lebih cinta dan memahami peninggalan budaya dan sejarah di Berau. Sehingga, hal itu tidak terputus dan terus berkesinambungan hingga seterusnya.
“Agar anak cucu kita bisa mengenal kebudayaan yang ada, seperti lagu daerah, tarian hingga cerita daerah,” jelasnya.
Untuk itu, Pemkab Berau akan terus berusaha melakukan perawatan dan pemeliharaan terhadap situs budaya yang ada. Selain menjaga nilai sejarah agar tidak hilang, hal itu juga dapat menjadi bahan edukasi bagi generasi mendatang.
“Selain itu, kita punya museum batu bara di Teluk Bayur, siapa yang sangka Kabupaten Berau ternyata dulu punya kereta api,” terangnya.
Dengan terkendalinya kasus Covid-19, diharapkan tidak ada refocusing anggaran lagi. Sehingga, program pembanguan bisa berjalan dengan maksimal.
“Semoga destinasi wisata di Berau bertambah. Dengan itu, jumlah kunjungan wisatawan kita juga meningkat,” tandasnya. (Dez)
