PENAJAM– Desa Wonosari, Sepaku berupaya meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) yang ada di wilayahnya, agar mampu bersaing sekaligus berkontribusi di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Caranya, dengan melibatkan Dinas Perikanan Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) untuk menggelar pelatihan budi daya ikan air tawar dan pakan mandiri. Pelatihan berlangsung selama 3 hari mulai dari 15 hingga 17 Juni 2022, dengan pemateri dari Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Mandiangin Kalimantan Selatan (Kalsel) Sunyoto.
“Tujuan diadakan pelatihan ini, untuk menggerak perekonomian masyarakat serta menjadi potensi bagi daerah,” ucap Kepala Dinas Perikanan PPU, Andi Trasodiharto, Kamis (16/6/2022).
Pelatihan budi daya ikan air tawar dan pakan mandiri, jelas Andi, diikuti 2 kelompok pembudidaya ikan (pokdakan) dengan anggota sebanyak 57 orang. Mereka berasal dari Pokdakan Ulam Borneo dengan 36 anggota dan Pokdakan Sehati Wonosari 21 anggota.
Disebutkan pula, pelatihan menggunakan anggaran alokasi dana desa (ADD) dengan peruntukan peningkatan kapasitas SDM warga setempat terkait dengan perikanan air tawar. Pelatihan, lata Andi, merupakan inisiatif kepala desa untuk membantu pokdakan yang saat ini mengeluh terkait pakan ikan.
“Respons masyarakat setempat sangat luar biasa, karena biaya terbesar itu adalah biaya pakan. Dengan adanya pakan mandiri ini, nantinya pokdakan di sini bisa menciptakan pangan mandiri sesuai dengan bahan baku lokal yang ada di sekitar wilayah desa,” ungkapnya.
Andi mengharapkan, Pokdakan yang mengikuti pelatihan nantinya bisa mengimplementasikan ilmunya, agar menjadi nilai tambah untuk para pembudidaya ikan air tawar. Menurut Andi, dengan harga pakan dan bibit ikan yang murah, maka keuntungan milik pembudidaya itu sendiri.
“Saya harap langkah ini nantinya bisa ditiru desa yang lain sehingga desa berpotensi untuk mengembangkan budi daya ikan air tawar, bisa mendapatkan produksi yang cukup untuk memproduksi perikanan air tawar. InsyaAllah dari Dinas Perikanan akan support pengembangan ikan air tawar di setiap kecamatan hingga desa/kelurahan,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Desa Wonosari Kasiyono menambahkan, pokdakan akan di siapkan bantuan berupa mesin pakan ikan dan bibit Ikan Nila sekira 20.000 benih. Hal ini merupakan salah satu program desa dalam ketahanan pangan, sesuai dengan peraturan Kementerian Desa terkait penggunaan ADD.
“Saya harap pokdakan Desa Wonosari ini bisa berkembang dengan pelatihan budi daya ikan air tawar,” katanya.
Untuk diketahui, Desa Wonosari yang masuk Kecamatan Sepaku, telah ditetapkan dalam wilayah kawasan inti pusat pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Negara (IKN). Hal itu membuat urgensi pelaksanaan kegiatan semakin menguat.
“Kedepannya, jangan hanya menjual produknya saja, tapi kalau bisa menjual prosesnya. Agar nantinya orang datang ke Desa Wonosari bukan hanya berkunjung saja tapi bisa sekaligus belajar membuat pakan ikan murah,” tutup Kasiyono. (sbk)