SANGATTA – Aliran sungai Masabang, Sangatta Selatan kembali menelan korban. Bocah kelas 3 Sekolah Dasar (SD) berinisial MA (9) dan RD (9) dikabarkan hilang usai mandi di sungai tersebut.
Saat kejadian, bocah yang menetap di Gang Haj Mariam RT 05, Sangatta Utara ini sedang main bersama rekan-rekannya, Sabtu (19/10/2024). Sekira pukul 8.30 Wita, anak itu terseret arus sungai kebetulan lagi deras akibat hujan dari hulu.
Koordinator Pos SAR Kutim, Aurelius Godja mengatakan, tim hari ini kembali melakukan pencarian dua anak yang tenggelam terseret arus sungai.
“Awal pencarian kemarin setelah dapat laporan dari tim Tagana dan dilanjutkan hari ini,” sebut dia saat dikonfirmasi pada Minggu (20/10/2024).
Adapun satu di antara tiga korban berhasil selamat bernama Andi (9). Ia berpegangan ke tiang rumah di pinggir sungai dan dibantu oleh warga sekitar.
“Awalnya dikira cuma satu orang tapi Andi ngomong kalau ada dua temannya juga terseret dan hilang,” paparnya.
Pihaknya sudah melakukan langkah dengan melakukan penyisiran dan penyelaman di lokasi ditemukannya korban Andi.
“Tim terbagi empat SRU menggunakan perahu karet, speed boat dan ketinting melakukan penyisiran permukaan menuju ke arah muara sungai,” jelasnya.
Diakui, arus air sungai cukup deras dan banyak tiang di dalam sungai hingga menyulitkan petugas menembus ke dasar sungai.
“Belum lagi tiang-tiang rumah terbentang di bibir sungai. Saat ini hasil masih nihil diprediksi sementara korban larut ke dasar,” sebutnya.
Aurelius mengimbau kepada masyarakat, khususnya orang tua, untuk meningkatkan pengawasan terhadap anak-anak, terutama saat bermain di sekitar sungai, apalagi sekarang sudah masuk musim hujan.
“Sungai Sangatta memiliki arus yang deras dan berbahaya, terlebih saat curah hujan tinggi,” ujarnya.
Dalam proses pencarian Tim SAR gabungan terdiri dari Basarnas, TNI Angkatan Laut, Polres Kutim, Pemadam Kebakaran Kutim, Pol Airut Polda Kaltim, Palang Merah Indonesia, Tagana, Dishub, dan Laskar Kebangkitan Kutai serta masyarakat RT 05 Gang Hj Mariam, Desa Sangatta Utara, Kutim.
“Pencarian dua anak yang masih hilang akan terus kami lakukan secara masif selama tujuh hari ke depan sesuai prosedur yang berlaku,” tutup Aurelius.
Pewarta : Ramlah Effendy
Editor : Nicha R