TENGGARONG – Perasaan senang tak bisa disembunyikan Siti Akliyah, seorang guru mengaji yang tinggal di RT 2, Desa Kerta Buana, Kecamatan Tenggarong Seberang. Ia merasa sangat bahagia karena menjadi salah satu penerima manfaat dari program perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) yang dilaksanakan oleh Kodim 0906/Kukar.
Program RTLH ini merupakan bagian dari kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-122 di Desa Kerta Buana, yang resmi dibuka oleh Pjs Bupati Kukar, Bambang Arwanto, pada Rabu (2/10/2024) di Lapangan Desa Kerta Buana.
Siti Akliyah mengisahkan bahwa rumahnya yang sering digunakan oleh anak-anak sekitar untuk mengaji sudah lama mengalami kerusakan, terutama pada bagian atap yang bocor. Hal ini menyebabkan anak-anak harus berpindah-pindah tempat saat mengaji agar tidak terkena tetesan air hujan.
Dengan adanya perbaikan pada atap, lantai, dan dinding rumahnya, kini 37 santrinya dapat mengaji dengan lebih nyaman, bahkan ketika hujan turun. “Kendalanya saat hujan, atap bocor, dan saat anak-anak mengaji, mereka harus menepi karena atap bocor,” ujar Siti Akliyah.
Selain mengajar mengaji, Siti Akliyah juga menjalankan usaha kecil-kecilan di rumahnya untuk menambah pemasukan, sembari membantu suaminya yang bekerja serabutan dan menjadi marbot di langgar setempat.
“Alhamdulillah, dengan adanya bantuan ini, anak-anak yang belajar mengaji bisa mendapatkan tempat yang layak dan nyaman saat belajar,” ungkap Siti Akliyah.
Dengan kondisi ekonomi yang terbatas, bantuan ini sangat bermanfaat bagi Siti Akliyah dan suaminya. Rumah yang merupakan warisan orang tua dan dibangun sejak tahun 1990-an ini belum pernah diperbaiki sebelumnya. Oleh karena itu, ia memberanikan diri untuk menyampaikan keluhannya kepada Babinsa Desa Kerta Buana.
“Kami mengucapkan terima kasih banyak kepada TNI, khususnya Kodim 0906/Kukar. Semoga pengerjaannya berjalan lancar,” tutup Akliyah.
Program RTLH yang diterima Siti Akliyah merupakan bagian dari TMMD ke-122 di Desa Kerta Buana. Selain perbaikan rumah, program ini juga berfokus pada sektor pertanian, dengan pengerjaan yang akan berlangsung hingga 31 Oktober 2024. Bersama Pemkab Kukar dan pihak terkait lainnya, akan dibangun jalan usaha tani sepanjang 3,2 kilometer, 12 unit jembatan penghubung antar-hamparan, 14 titik gorong-gorong, dan 1 titik DAM air.
Kegiatan ini juga mencakup pembangunan 4 unit sumur bor untuk sistem pengairan sawah, serta 3 unit sumur bor untuk kebutuhan masyarakat, dengan anggaran mencapai Rp 3,1 miliar.
“Sasaran kami mencakup kegiatan fisik dan nonfisik, salah satunya RTLH. Semoga apa yang dilaksanakan ini bisa sukses dengan dukungan semua pihak,” pungkas Dandim 0906/Kukar, Letkol (Czi) Damai Adi Setiawan.
Penulis: Muhammad Rafi’i
Editor: Agus S