TENGGARONG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) terus berupaya menekan angka kemiskinan melalui berbagai program strategis, salah satunya adalah Program Kesejahteraan Sosial Idaman. Program ini merupakan bagian dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kukar 2021-2026 dan diharapkan dapat secara efektif menangani masalah kemiskinan di daerah tersebut.
Sejumlah upaya yang dilakukan Bupati Kukar, Edi Damansyah dan wakilnya Rendi Solihin, membuahkan hasil. Angka kemiskinan di Kukar mulai menunjukkan penurunan yang signifikan. Salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui kolaborasi antar-organisasi perangkat daerah (OPD) dalam Rumah Besar Penanggulangan Kemiskinan Kukar, yang bertugas menetapkan prioritas klasifikasi penerima Bantuan Sosial (Bansos).
Program Kesejahteraan Sosial Idaman menargetkan jaminan sosial bagi 3.000 masyarakat miskin dan pengembangan usaha bagi 1.000 penduduk miskin per tahun. Penerima bantuan sosial ini diutamakan bagi warga yang terdaftar dalam Data Terpadu Kemiskinan (DTKS), termasuk lansia, anak-anak terlantar, ibu hamil, tunawisma, dan kaum disabilitas.
Yakni Bantuan Pangan yang tersalurkan kepada lebih dari 1.950 warga prasejahtera, dengan distribusi bantuan berupa sembako setiap dua bulan sekali, sejak 2022 lalu. Kemudian Penyediaan Sandang yang diberikan kepada kaum disabilitas, anak terlantar, tunawisma, dan siswa sekolah luar biasa (SLB) di Kukar.
Pemkab Kukar pun menyalurkan Alat Bantu Aksesibilitas. Total sebanyak 411 penyandang disabilitas telah menerima alat bantu seperti kursi roda, alat bantu dengar, dan kaki palsu, serta bantuan langsung tunai senilai Rp 200 ribu per bulan.
Pun Bantuan Kukar Idaman yang menyasar masyarakat miskin yang belum terlayani, dengan bantuan tunai sebesar Rp 2,4 juta per tahun yang disalurkan melalui bank daerah. Pada 2022-2024, bantuan ini telah diberikan kepada lebih dari 3.100 orang. Serta bantuan Pengembangan Usaha yang memfasilitasi permodalan dan pengembangan usaha bagi disabilitas dan wanita rawan ekonomi, dengan lebih dari 360 orang telah memulai usaha mereka.
Selain itu, Pemkab Kukar juga memberikan bantuan sosial kepada 89 veteran dan janda veteran, dengan santunan bulanan sebesar Rp 900 ribu.
Program Kesejahteraan Sosial Idaman menunjukkan hasil yang nyata. Data BPS Kukar mencatat penurunan persentase warga miskin dari 7,99 persen pada 2021 menjadi 7,61 persen pada 2023. Lebih membanggakan lagi, Kukar berhasil mencapai 0 persen kemiskinan ekstrem pada Mei 2024, melampaui target nasional yang diharapkan tercapai pada akhir 2024.
Dalam periode 2022-2024, Pemkab Kukar telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 44 miliar untuk mendukung program ini, dengan realisasi bantuan yang terus meningkat dari tahun ke tahun.
Sekretaris Kabupaten Kukar, Sunggono, menyatakan bahwa capaian ini menjadi bukti nyata keberhasilan Pemkab Kukar dalam menangani masalah kemiskinan. “Target pemerintah pusat di tahun 2024 itu 0 persen, dan itu sudah bisa kita capai di tahun 2023,” ujar Sunggono dengan bangga.
Dengan upaya berkelanjutan ini, diharapkan tingkat kesejahteraan masyarakat Kukar akan terus meningkat, seiring dengan berkurangnya angka kemiskinan yang tercatat riil di Kukar. (Adv)