MAHAKAM ULU – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mahakam Ulu melalui Dinas Komunikasi dan Informatika, Statistik dan Persandian (Diskominfostandi) meminta seluruh para provider atau operator seluler seperti Indosat, XL dan lainnya untuk segera berinvestasi di Mahakam Ulu (Mahulu).
Kepala Diskominfostandi Mahulu, Markus Wan dia mengatakan, bahwa hingga kini ketersediaan jaringan telekomunikasi di Mahulu masih belum optimal. Bahkan sering terjadi kendala dalam akses komunikasi.
Menurut Markus Wan, sebagai Kabupaten yang berbatasan dengan Serawak Malaysia, sudah semestinya Mahulu memiliki ketersediaan jaringan telekomunikasi yang memadai. Apalagi dengan adanya pemindahan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kaltim.
Dengan demikian, pembangunan di bidang jaringan telekomunikasi juga mestinya harus diperhatikan, seperti halnya di daerah lain.
“Karena Mahulu ini termasuk penyangga IKN dan berbatasan dengan Malaysia, kami minta operator yang ada itu bisa berinvestasi ke Mahulu untuk melayani kebutuhan masyarakat di sini,” ucapĀ Markus Wan.
Jika dilihat dari hitungan bisnis memang kondisi di Mahulu belum memungkinkan, apalagi jumlah penduduk yang belum terlalu banyak pada setiap kecamatan. Namun, menurutnya hal yang menjadi penting yakni untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Ketersediaan jaringan telekomunikasi tentu sangat penting, sehingga memudahkan akses komunikasi, terutama dalam hal pelayanan kepada masyarakat.
“Kalau bicara hitungan bisnis, memang masyarakat Mahulu keadaannya begini, tapi untuk menjaga keutuhan NKRI kami sangat membutuhkan beberapa operator yang ada untuk bisa masuk ke Mahulu,” terangnya.
Markus Wan mengungkapkan, selama ini operator yang berkomitmen melayani kebutuhan masyarakat di Mahulu hanya Telkomsel saja, bahkan sejak berdirinya kabupaten yang baru berusia sembilan tahun itu.
Pihak Diskominfostandi Mahulu telah berupaya dan meminta operator yang lain seperti Indosat, XL, IM3 Ooredoo dan operator lainnya untuk segera berinvestasi di Kabupaten termuda di Kaltim itu.
“Kami berterima kasih kepada pihak Telkomsel, karena sejak berdirinya Mahulu ini, baru Telkomsel yang berkomitmen sampai hari ini untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di sini. Operator yang lain belum ada yang berminat,” ucapnya.
Selama ini Pemkab Mahulu telah menyiapkan sekitar 11 unit tower BTS dan tersebar di beberapa wilayah kecamatan.
Kemudian, semua tower BTS yang sudah dibangun itu telah dipasang jaringan listrik, bahkan penjaga tower BTS juga sudah disiapkan. Para provider atau operator-operator tentunya tinggal memasang perangkat jaringan saja, jika hendak berinvestasi di Mahulu.
“Saya sendiri sejak di Diskominfo ini sudah beberapa kali minta mereka (para provider) masuk. Kita minta mereka masuk itu karena kita sudah menyiapkan infrastrukturnya. Kami sudah bangun 11 tower, ada juga penjaganya. Jadi kalau mereka masuk itu tinggal pasang alat mereka saja, semua tower juga sudah masuk PLN,” ungkap Markus.
Kata Markus Wan, beberapa tower BTS yang dibangun itu hingga kini belum disediakan perangkat jaringan. Warga setempat yang dekat dengan beberapa tower itu sering melakukan protes bahkan mengancam untuk merobohkan tower tersebut.
Aksi protes masyarakat, menurut Markus Wan, tentu hal yang wajar, apalagi masyarakat juga sudah rela menghibahkan tanahnya untuk dibangunkan tower BTS.
“Paling kita ingatkan masyarakat untuk bersabar, karena semua kan ada prosesnya. Tapi harapan kita Mahulu ini perlu di backup dalam hal telekomunikasinya. Karena kami juga sudah berusaha menyiapkan kebutuhan dasarnya, seperti tower dan penjaga tower. Bahkan sudah disiapkan genset di tower-tower itu,” tegas Markus
Pewarta: Ichal
Editor : Nicha R