SAMARINDA – Fahmi Idris secara aklamasi terpilih sebagai Ketua KPU Kalimantan Timur periode 2024-2029.
Penetapan Fahmi diputuskan melalui rapat pleno pertama KPU Kaltim yang dihadiri oleh 5 Komisioner KPU Kaltim, yakni Suardi, Iffa Rosita, Fahmi Idris, Abdul Qayyim Rasyid, dan Ramaon Dearnov Saragih.
Rapat pleno tersebut digelar setelah mereka menjalani pelantikan oleh Ketua KPU RI Hasyim Asyari di Kantor KPU RI, Jakarta, Senin (26/2) sore tadi.
“Ya, kami secara aklamasi telah memilih Pak Fahmi sebagai ketua,” ucap Iffa Rosita dibenarkan Suardi saat dihubungi Media Kaltim.
Sementara itu, Fahmi Idris berterima kasih kepada seluruh komisioner KPU yang telah mempercayakan dirinya sebagai ketua. “Alhamdulillah, teman-teman telah mempercayakan memilih secara aklamasi,” tuturnya.
Pasca pelantikan ini, dikatakannya, KPU Kaltim langsung bekerja kembali, karena tahapan Pemilu saat ini tengah memasuki tahap rekapitulasi di tingkat Kecamatan dan secara berjenjang akan berlanjut di tingkat kabupaten kota hingga ke tingkat provinsi.
“Saya kira, teman-teman tidak akan kesulitan beradaptasi, karena teman-teman sudah berpengalaman dan telah berkecimpung sebagai penyelenggara,” tuturnya.
Seperti diketahui, dari lima komisioner KPU Kaltim terpilih yang diumumkan KPU RI pada 23 Februari lalu, tiga diantaranya merupakan petahana alias incumbent, yakni Suardi, Iffa Rosita, dan Fahmi Idris.
Dua nama lainnya, juga sudah berpengalaman sebagai penyelenggara. Abdul Qayyim Rasyid saat ini sebagai Ketua KPU Kabupaten Paser dan Ramaon Dearnov Saragih, pernah menjabat sebagai Ketua KPU Samarinda. Ramaon sebelum dilantik sebagai anggota KPU Kaltim, juga masih menjabat sebagai Ketua Komisi Informasi (KI) Kaltim.
HASYIM ASYARI INGATKAN UNTUK KAWAL REKAPITULASI
Sementara itu, dalam keterangannya di Jakarta, Ketua KPU RI Hasyim Asy’ari mengingatkan agar komisioner yang baru dilantik, mengawal tahapan rekapitulasi penghitungan suara di tingkat kecamatan yang tengah berlangsung.
Lanjut dia, KPU provinsi proaktif melakukan koordinasi dan supervisi ketat agar proses rekapitulasi berjalan jujur, transparan, dan akuntabel. Serta menjaga kemurnian suara pemilih dari TPS sampai rekapitulasi tingkat nasional dan penetapan hasil pemilu secara nasional.
“Saat ini KPU ritme kerjanya padat sekali dan hitungan hari. Begitu masuk tahapan pemilu yang berlaku adalah hari kalender,” kata Hasyim.
Seperti diketahui, proses seleksi komisioner KPU Kalimantan Timur periode 2024-2019 dimulai 24 Oktober 2023 dan diminati oleh 79 pelamar.
Jumlahnya menyusut jadi 45 orang selepas seleksi administrasi dari tim seleksi (timsel) pada awal November 2023. Akhir November, sejumlah nama berguguran selepas seleksi tertulis dengan metode CAT (Computer Assisted Test) dan psikologi menyisakan 20 kandidat. Peserta pun mengerucut menjadi 10 besar selepas tes kesehatan dan wawancara dari timsel.
Ke-10 nama itu akhirnya dikirimkan timsel ke KPU RI pada 10 Desember 2023 untuk menjalani seleksi terakhir, yaitu fit and proper test atau uji kelayakan dan kepatutan langsung dari KPU RI. Uji kelayakan dan kepatutan itu digelar di Samarinda, sehari selepas pemungutan suara pada 15 Februari lalu.
Lima nama yang masuk daftar komisioner cadangan adalah Asmadi A, Firman Hidayat, Feri Mei Effendi, Irfan Jamil, dan Ulfa Jamilatul Farida. (MK)