SAMARINDA – Program Beasiswa Kaltim Tuntas (BKT) telah menjadi bagian integral dari upaya Pemprov Kaltim membangun Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dan berdaya saing di Kaltim.
Diluncurkan tahun 2019 dan berlanjut hingga tahun 2023, program ini menjadi salah satu prioritas Gubernur dan Wakil Gubernur (Wagub) Kaltim Isran Noor-Hadi Mulyadi.
Hadi Mulyadi menegaskan pentingnya program BKT sebagai investasi dalam masa depan Kaltim. Karena itulah, Ia berharap program ini terus berkelanjutan dan tetap menjadi prioritas bagi kepemimpinan selanjutnya, baik Penjabat (Pj) Gubernur maupun Gubernur terpilih pada Pilgub 2024 mendatang.
“Kita sangat mengharapkan, siapapun Pj Gubernur Kaltim nanti, dan gubernur terpilih mendatang, program BKT harus tetap berlanjut, karena sangat bermanfaat bagi anak-anak kita dan generasi muda di Kaltim,” beber Hadi.
Dikatakannya, BKT telah menjadi salah satu program beasiswa terbesar sepanjang sejarah di Kaltim. Sebab, anggaran sekitar Rp1,2 triliun dialokasikan hingga APBD perubahan tahun 2023. :”Ini menjadi komitmen pemerintah untuk mempersiapkan SDM yang kompeten dalam berbagai sektor untuk masa depan yang lebih baik,” tuturya.
Menurut politisi Partai Gelora ini, pembangunan SDM adalah investasi jangka panjang yang mungkin tidak akan langsung dirasakan, tetapi akan memberikan manfaat besar dalam 10 hingga 20 tahun mendatang.
Program BKT memainkan peran penting dalam mempersiapkan SDM yang berkualitas dan berdaya saing untuk menghadapi tantangan masa depan.
Selain itu, program ini juga sejalan dengan visi Kaltim yang berdaulat dalam Pembangunan Sumber Daya Manusia yang Berakhlak Mulia dan Berdaya Saing, khususnya bagi perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas.
Program BKT menjadi peluang besar bagi pelajar, mahasiswa, guru, dosen, dan tenaga kesehatan untuk mengambil bagian dalam pembangunan Kaltim yang lebih baik. Dengan pendidikan dan pelatihan yang berkualitas, mereka dapat menjadi agen perubahan yang memberikan kontribusi positif bagi perkembangan daerah ini dalam jangka panjang. (MK)
Editor: Agus Susanto