BONTANG – Tingkat fatalitas kecelakaan lalu lintas (lakalantas) di Kota Taman ternyata cukup mengkhawatirkan. Dari 46 lakalantas yang terjadi sejak awal Januari hingga pekan kedua September ini, jumlah korban tewas sudah mencapai 15 orang.
“Luka berat sebanyak 26 orang dan 27 orang luka ringan,” kata Kepala Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Bontang Imam Syafi’i, saat dikonfrimasi Kamis (10/9/2020). Ditambahkan, Kota Bontang, bukan satu-satunya wilayah yang tergolong rawan lakalantas tapi juga Marangkayu dan Muara Badak.
Adapun pemicunya tergolong beragam, tapi secara umum dipicu kelalain pengendara kendaraan. Seperti kurang konsentrasi, tidak memakai helm, menerobos traffic light dan sebagainya. “Mayoritas disebabkan manusia itu sendiri,” jelas Imam.
Sebagai contoh 3 kecelakaan yang baru-baru ini terjadi di Jl Brigjend Katamso. Dari hasil penyelidikan pihaknya, disimpulkan karena faktor manusia. Dari mulai pengguna jalan mengantuk hingga menabrak pohon, berkendaraan sambil menggunakan ponsel, dan truk menabrak median jalan karena as-nya patah.
Imam meminta pengguna jalan agar waspada saat melewati Jl Pupuk Raya (Jalan Tembus).
Secara teori jalan tersebut sudah ideal. Standarisasi jalan sudah bagus, jalan dua jalur dengan 4 lajur, ditambah penerangannya memadai. Namun entah kenapa, justru di jalan ini laporan lakalantas cukup sering dilaporkan.
Agar terhindar dari lakalantas, lanjut Imam, masyarakat diminta mematuhi aturan berlalu lintas.
Jaga kecepatan kendaraan, sebab Bontang tergolong kota kecil tapi memiliki persimpangan jalan yang banyak. “Satu lagi, kalau kendaraannya bermasalah, jangan dipaksa untuk digunakan,” sarannya. (yim/red2)
KLIK, BULETIN EDISI II
Jangan Lewatkan Berita Terkini dari MediaKaltim.com dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami:
